TajukPolitik – Sejumlah warga melakukna aksi demo di Polda Sumut minta Irjen Ferdy Sambo ditangkap terkait tewasnya Brigadir J.
Pendemo yang mendesak agar Irjen Ferdy Sambo ditangkap hampir kena tipu saat melakukan aksi di Polda Sumut.
Pasalnya, para pendemo ini diajak makan ke kantin, dengan harapan aksi bubar dan desakan tangkap Irjen Ferdy Sambo tidak berlanjut.
Awalnya sejumlah orang yang diduga polisi yang berpakain sipil mendekati para pendemo yang meminta Irjen Ferdy Sambo ditangkap.
Para pria yang diduga merupakan polisi berpakaian sipil ini mengajak pendemo ke kantin dengan alasan sembari menunggu rekan mereka yang sedang bermediasi di dalam gedung.
Padahal, masa awalnya diajak masuk ke dalam dengan alasan supaya tak mengganggu lalu lintas, sehingga diizinkan masuk ke area lapangan terbuka.
Mereka pun mau masuk karena mengira akan berorasi di lapangan depan gedung.
Tanpa curiga, massa massa pun menuruti.
Mereka berjalan beriringan sambil menggulung spanduk yang awalnya dibentangkan.
Saat berjalan ke kantin yang jaraknya sekitar 600 meter di belakang mereka, ada belasan personel berseragam lengkap mengawal.
Sesampainya di kantin Polda Sumut, salah satu dari mereka mulai sadar.
Saat sebagian mulai duduk di kantin dan nyaris memesan makanan, salah satu pria mulai nyeletuk kalau niat mereka ke Polda Sumut ialah demonstrasi, bukan makan.
Pria itu pun berteriak dan meminta massa yang sudah duduk tadi kembali ke arena unjuk rasa.
Satu diantara peserta aksi, Boasa Simanjuntak mengaku tak mengetahui pasti siapa yang menyuruh mereka ke kantin.
Dia menyebut datang ke Polda Sumut untuk demo, bukan makan di kantin.
“Kita kembali keluar. Silahkan siapa yang mau aksi. Kita kasih ruang dan tempat. Saya gak tau siapa yang bawa ke kantin,” kata Boasa Simanjuntak, Kamis (4/8/2022).
Pria lain yang merasa kena tipu diduga Intel Polri menyebut awalnya mereka ditawarkan memberikan keterangan pers di kantin.
Namun mereka keburu sadar, kalau itu cuma pengalihan agar aksi berhenti.
“Mau konferensi pers di belakang katanya,” kata pria lainnya.
Usai kembali ke lokasi awal berunjukrasa, di depan pintu masuk Polda Sumut mereka pun sempat berdebat dengan pria diduga polisi dan sesama massa aksi.
“Kita satu komando, satu komando,” ucap pria berkemeja hitam.