TajukNasional Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Ossy Dermawan, menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam menyukseskan Reforma Agraria di Jawa Tengah. Hal ini disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang digelar di Jawa Tengah, Jumat (13/12).
“Dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi karena inilah kunci kesuksesan Reforma Agraria, khususnya di Jawa Tengah,” ujar Ossy Dermawan.
Wamen ATR/BPN menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi aktif dalam pelaksanaan Reforma Agraria di provinsi tersebut. Ia secara khusus mengapresiasi dukungan anggaran melalui APBD oleh sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Tegal, serta pemerintah kabupaten di Demak, Kendal, Pemalang, Rembang, dan Sragen.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jateng, Pemkot Tegal, serta Pemkab Demak, Kendal, Pemalang, Rembang, dan Sragen yang telah mendukung penganggaran GTRA melalui APBD. Semoga langkah ini dapat diikuti oleh seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk mempercepat realisasi Reforma Agraria,” tambahnya.
Dalam Rakor GTRA ini, Ossy juga menekankan bahwa Reforma Agraria tidak hanya soal redistribusi tanah, tetapi juga memastikan keberlanjutan manfaatnya bagi masyarakat. Ia menyebut bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah pusat, daerah, dan komunitas lokal, adalah komponen penting dalam mencapai tujuan ini.
“Reforma Agraria harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong produktivitas tanah yang didistribusikan. Dukungan pemerintah daerah melalui penganggaran, pendampingan, dan penguatan kapasitas masyarakat akan menjadi kunci keberhasilannya,” jelas Ossy.
Ossy berharap Rakor GTRA di Jawa Tengah dapat menjadi titik awal untuk menyelesaikan berbagai tantangan pelaksanaan Reforma Agraria. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk terus berkomitmen dalam mempercepat distribusi tanah dan program-program pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap Reforma Agraria tidak hanya menciptakan keadilan agraria, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi daerah, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah Jawa Tengah.