TajukNasional Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Bramantyo Suwondo, menyatakan perlunya kajian mendalam terkait wacana libur sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadan.
Bramantyo menilai, keputusan libur sekolah selama satu bulan dipertimbangkan secara komprehensif agar tidak mengganggu pencapaian pendidikan peserta didik di Indonesia.
“Menurut saya, wacana sekolah diliburkan selama bulan Ramadan perlu dikaji secara mendalam. Apakah kebijakan tersebut dapat berdampak pada pencapaian pendidikan siswa? Ini yang harus kita teliti,” kata Bramantyo saat berbincang di Jakarta, Selasa (31/12).
Bramantyo, yang akrab disapa Bram, mengusulkan agar proses belajar mengajar tetap dilaksanakan seperti biasa selama Ramadan. Namun, ia menekankan pentingnya fleksibilitas dalam jadwal kegiatan untuk mendukung pelaksanaan ibadah peserta didik yang beragama Islam.
“Proses belajar mengajar tetap bisa berlangsung, tetapi harus memperhatikan kebutuhan siswa Muslim. Misalnya, memastikan waktu sholat wajib dapat dijalankan tepat waktu dan mengatur jam pulang agar mereka punya waktu lebih untuk persiapan berbuka puasa,” jelasnya.
Menurut Bram, perhatian dunia pendidikan saat ini seharusnya lebih difokuskan pada peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia menyoroti kondisi sekolah yang masih belum layak dan kebutuhan akan pemerataan tenaga pengajar.
“Masih banyak sekolah yang perlu diperbaiki, baik dari segi fasilitas maupun distribusi guru yang merata. Fokus kita seharusnya pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar,” tegasnya.
Bram juga mengingatkan bahwa kebijakan pendidikan harus sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh. “Kita tidak boleh kehilangan fokus pada urgensi perbaikan sistem pendidikan. Kebijakan apa pun, termasuk libur Ramadan, harus mendukung tujuan jangka panjang ini,” pungkasnya.
