TajukPolitik – Viralnya grafis dan narasi yang menguraikan indikasi nama-nama pejabat dan petinggi partai dibalik korupsi BTS 4F Kominfo, Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mendesak Kejaksaan Agung untuk memanggil nama-nama yang sekarang beredar lewat jaringan WhatsApp.
“Setelah di tetapkan nya Jhonny G Plate sebagai tersangka dan di tahan oleh Kejagung dalam kasus dugaan korupsi BTS 4G yang di duga rugikan negara Rp 8,3 T. Dan tersebar sejumlah nama seperti: Sakti Wahyu Trenggono, Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro, anaknya Mensesneg, Pratinko bahkan Hasto Kristianto, Sekjen PDIP yang di tengarai berada dalam proyek tersebut,” jelas Muslim, Senin (22/5).
Dijelaskan Kejaksaan Agung harus memanggil dan memeriksa semua nya. “Dan jika terbukti harus jadi tersangka dan tahan sebagaimana Jhonny Plate – sekjen Nasdem,” ujar Muslim.
Ditegaskan jika Kejagung tidak ingin di cap dalam kasus ini bersifat politis, maka nama-nama yang beredar tersebut segera di panggil.
“Jika nama – nama yang beredar di Wa Grup dan di tengarai memang kebagian dalam proyek itu. Kejaksaan Agung segera panggil dan usut semua nya. Jika tidak kasus Jhonny Plate ini hanya bersifat politis dan hanya menyasar tokoh yang dianggap bersebrangan dengan Istana. Publik anggap Kejagung di pakai sebagai alat gebuk lawan politik Istana,” urainya.
Kejagung diharapkan dapat menyikat habis KKN yang berada dilingkungan Istana, “jadi semua nama KKN Istana harus disikat habis. Kalau memang mau berantas korupsi dan tegakkan hukum. Jika tidak Kejagung bebaskan Jhonny G Plate. Karena kasus ini murni perseteruan politik dan Kejagung terseret ikut-ikutan hancurkan lawan politik Istana,” pungkas Muslim.
Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mendukung pernyataan Menko Polhukam sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Menkominfo Mahfud MD agar Kejaksaan Agung (Kejagung) membongkar kasus proyek pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G yang menjerat Johnny G Plate sebagai tersangka.
Menurut Sahroni, Kejagung perlu menyeret semua pihak yang terlibat korupsi BTS 4F Kominfo. Kasus sebesar ini diragukan jika hanya melibatkan satu atau dua pihak.
“Siapa saja pemainnya, vendornya, dan semua yang terlibat. Karena menurut saya di skandal sebesar ini, tidak mungkin hanya seorang Johnny Plate yang bermain,” kata Sahroni dalam keterangannya, Rabu (24/5/2023).
Sahroni berpandangan, jika hal itu dilakukan, maka semua praduga dan fitnah dalam kasus ini bisa menjadi jelas.
Di sisi lain, ia menyoroti pernyataan Mahfud yang mengaku sudah mendengar dugaan aliran dana dari kasus ini mengalir ke partai politik. Namun, Mahfud menganggap informasi itu sebagai gosip politik saja.
Mahfud MD, kata Sahroni, juga menyebut bahwa pengungkapan kasus tidak ada sangkut pautnya dengan politik sama sekali.
Sahroni menyebut respons Mahfud itu merupakan bentuk ketegasan bahwa pengungkapan kasus ini bukan karena alasan-alasan politis.
“Terus terang saya senang dengan statement Pak Mahfud. Apa yang disampaikan oleh Pak Mahfud senada dengan yang saya pernah katakan, bahwa kasus ini bukan soal politisasi, tapi murni karena temuan hukum,” jelasnya.