Tajuk Politik – Partai Demokrat merupakan partai yang paling yang memiliki aspirasi yang sama dengan para pemilih. Temuan ini disampaikan Saiful Mujani dalam program Bedah Politik bersama Saiful Mujani bertajuk ‘Apakah Partai sudah Mewakili Aspirasi Pemilih?’ yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis, (15/12).
Menurut Saiful, publik menilai kecenderungan umum partai-partai politik di Indonesia terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama terlalu berwarna Islam, sementara kubu kedua terlalu nasionalis.
Partai Demokrat, kata Saiful, tidak terjebak di kedua kubu tersebut. Para pemilih justru melihat menilai Partai Demokrat sebagai partai yang lebih moderat.
“Posisi pemilih, pada dasarnya, adalah moderat. Dan yang mendekati itu adalah Demokrat,” kata Saiful.
Lanjut Saiful, seharusnya Partai Demokrat mendapatkan suara lebih banyak. Namun yang dipertimbangkan oleh pemilih bukan hanya soal positioning kebangsaan dan agama ini.
Meski demikian, Saiful menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak memiliki masalah dalam hal hubungan agama dan negara ketimbang partai-partai yang lain,
Survei ini juga menunjukkan bahwa dalam pandangan mengenai negara dan agama, PPP, PKB, PKS, dan PAN tidak mencerminkan aspirasi pemilih.
Partai-partai ini dinilai terlalu Islam, sementara pemilih lebih cenderung atau condong ke kebangsaan. Sementara Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan PDIP dinilai oleh pemilih terlalu nasionalis.
Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 5-13 November 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Survei tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum berpandangan bahwa negara harus bersandar kepada kebangsaan.
Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat mengusung nasionalis-relijius. Dalam banyak kesempatan, ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, juga terus menggemakan spirit perjuangan Partai Demokrat ini. Salah satunya ketika AHY mengucapkan selamat Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-95.
“Karakter keberagamaan NU yg toleran, progresif dan moderat (wasathiyah), sejatinya jg selaras dgn spirit perjuangan Partai Demokrat yg merupakan Partai Tengah, Moderat & Nasionalis-Religius. Kami meyakini bahwa Kerakyatan, Keumatan & Kebangsaan harus dibaca dlm satu nafas yg sama,” ungkap AHY kala itu.