Jumat, 31 Januari, 2025

Tsunami Aceh Ujian Kepemimpinan SBY yang Mengukir Sejarah

TajukNasional Dua dekade setelah tsunami dahsyat melanda Aceh pada 26 Desember 2004, peristiwa itu tetap menjadi catatan penting dalam kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Baru dua bulan menjabat sebagai Presiden RI, SBY dihadapkan pada bencana nasional terbesar yang menewaskan lebih dari 220.000 orang.

SBY segera bertindak dengan mengunjungi Aceh sehari setelah bencana. Di tengah situasi darurat, ia memimpin langsung operasi tanggap darurat, menetapkan tiga prioritas utama: menyelamatkan korban, memulihkan infrastruktur, dan menghentikan konflik antara TNI dan GAM. Keputusannya menerima bantuan internasional tanpa syarat dan mengizinkan keberadaan militer asing juga menunjukkan keberanian dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan global.

Bencana ini menginspirasi SBY untuk menggalang solidaritas nasional dan internasional. Konferensi “Tsunami Summit” yang ia prakarsai menghasilkan bantuan global sebesar 7 miliar dolar AS, mencatatkan penanganan bencana Aceh sebagai model terbaik menurut PBB.

Tsunami Aceh tak hanya menghancurkan daratan, tetapi juga menjadi momentum perdamaian. Dalam delapan bulan setelah bencana, konflik bersenjata di Aceh berhasil diakhiri dengan cara damai dan bermartabat.

Pada peringatan 19 tahun tsunami di Siron, Aceh Besar, SBY kembali meneteskan air mata mengenang tragedi tersebut. Dengan penuh haru, ia mengajak seluruh bangsa untuk terus belajar dari bencana ini, memperkuat mitigasi, dan membangun Aceh yang lebih baik. Kini, dua dekade kemudian, Aceh bangkit menjadi simbol ketangguhan dan solidaritas bangsa.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini