TajukNasional Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) secara resmi mengonfirmasi bahwa salah satu anggotanya terlibat dalam insiden penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Peristiwa tersebut menyebabkan seorang korban meninggal dunia dan seorang lainnya mengalami luka-luka.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). “Dari hasil penyidikan, benar bahwa penembakan yang terjadi di kilometer 45 dilakukan oleh oknum TNI AL,” ujar Danpuspomal Laksamana Muda TNI Samista, seperti disampaikan dalam siaran Breaking News.
Terkait insiden ini, Samista menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Saya pribadi menyampaikan ucapan belasungkawa kepada pihak keluarga atas kejadian ini. Kejadian dan musibah ini tentunya tidak kita inginkan,” ucapnya.
Puspomal telah mengamankan pelaku dan berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. “Apabila keterlibatan terbukti mengarah pada tindak pidana, jajaran polisi militer akan memprosesnya sesuai ketentuan hukum,” tegas Samista.
Insiden penembakan ini terjadi pada Kamis (2/1/2025) pukul 04.10 WIB. Korban yang meninggal dunia, IA (48), merupakan seorang bos rental mobil yang tewas akibat luka tembak di dada. Sementara itu, korban lainnya, R (58), mengalami luka tembak di bagian bahu.
Menurut informasi, kedua korban tengah berupaya mengambil kembali mobil mereka yang diduga terlibat dalam perselisihan pembelian kendaraan. Sebelum penembakan, pelaku sempat memperkenalkan diri sebagai anggota TNI AL.
“Orang tersebut bilang, ‘saya ini dari TNI AL,’” ungkap Agam Muhammad, putra korban, dalam dialog Kompas Petang, Jumat (3/1).
Panglima Komando Armada TNI Angkatan Laut, Laksamana Madya Denih Hendrata, menjelaskan bahwa insiden ini berpangkal pada permasalahan pembelian mobil. “Dalam insiden tersebut, salah satu anggota kami melakukan tindakan penembakan,” ujar Denih.
TNI AL menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Polda Banten untuk menyelesaikan kasus ini dan memastikan transparansi dalam pengungkapan fakta. “Kami akan menuntaskan kasus ini secara terbuka,” tambah Denih.
Saat ini, proses penyidikan masih berjalan untuk mengungkap detail kronologi dan motif di balik tindakan tersebut. TNI AL juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan memberikan kepercayaan kepada pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus ini secara adil dan profesional.