TajukNasional Teuku Riefky Harsya resmi menjabat sebagai Menteri Ekonomi Kreatif periode 2024-2029 setelah melaksanakan serah terima jabatan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2023. Serah terima tersebut berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Senin (21/1).
Setelah resmi menjabat, Teuku Riefky menyampaikan beberapa arahan yang ia terima dari Presiden Prabowo Subianto. Salah satu arahan penting adalah agar sektor ekonomi kreatif (ekraf) dikembangkan menjadi ekosistem yang besar, mapan, dan kuat. Hal ini dinilai krusial mengingat ketidakpastian ekonomi global yang juga bisa berdampak pada perekonomian Indonesia.
“Presiden Prabowo sangat berharap ekonomi kreatif dapat berkembang menjadi ekosistem yang besar, mapan, dan kuat, sehingga mampu menjadi pilar penting bagi perekonomian nasional di tengah tantangan ekonomi global,” ujar Teuku Riefky.
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut Teuku Riefky, beberapa sektor dalam industri ekraf sudah menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan, namun masih banyak sub sektor yang potensinya belum sepenuhnya digarap.
“Kita menyadari ada beberapa sektor ekonomi kreatif yang sudah sangat kuat, namun masih banyak sub sektor lainnya yang bisa kita kembangkan lebih luas lagi,” tambahnya.
Rencana 100 Hari dan Fokus Pada Koordinasi
Sebagai langkah awal dalam masa jabatannya, Teuku Riefky menargetkan untuk lebih mengenal ekosistem di Kementerian Ekonomi Kreatif. Salah satu fokus utamanya dalam 100 hari pertama adalah melakukan koordinasi intensif dengan jajaran eselon dan pihak terkait. Hal ini penting karena Kementerian Ekonomi Kreatif baru saja dipisahkan dari Kementerian Pariwisata.
“Banyak hal yang perlu kita koordinasikan setelah pemisahan dengan Kementerian Pariwisata. Saya akan bekerja sama dengan para expert, komunitas, asosiasi, dan akademisi dalam ekosistem ekonomi kreatif ini. Kita akan berdiskusi dan menyusun program-program yang realistis untuk jangka waktu 100 hari pertama,” jelas Riefky.
Dia juga menegaskan bahwa pemahaman mendalam terhadap permasalahan yang ada di Kementerian Ekonomi Kreatif menjadi prioritas agar bisa membantu Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjalankan visi pemerintahan di sektor ini.
“Kami memohon waktu untuk mempelajari masalah yang ada. Kami berjanji akan belajar dengan cepat agar dapat memimpin kementerian ini sesuai dengan visi dan harapan Presiden Prabowo serta Wakil Presiden Gibran,” ungkapnya.
Komitmen dalam Pengembangan Sektor Ekraf
Sebagai Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky menyadari bahwa sektor ini memegang peran yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. Potensi besar dari berbagai subsektor, mulai dari industri film, musik, kuliner, hingga fashion, memerlukan perhatian lebih dalam pengembangan dan peningkatan daya saing global.
Dengan latar belakang dan semangat baru yang dibawanya, Teuku Riefky optimistis bahwa ekraf dapat menjadi kekuatan baru bagi Indonesia, bukan hanya sebagai sumber pendapatan nasional tetapi juga sebagai wadah kreatifitas bagi generasi muda.
Acara sertijab ini pun disaksikan oleh para pejabat dan staf Kementerian Ekonomi Kreatif serta tokoh-tokoh penting dari sektor ekonomi kreatif, menandai awal babak baru dalam pengelolaan industri kreatif di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Teuku Riefky, harapan besar tertuju pada percepatan inovasi dan kolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang lebih maju dan berkelanjutan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan kolaborasi lintas sektor, ekonomi kreatif diharapkan mampu menjadi salah satu solusi menghadapi tantangan ekonomi global, sekaligus membuka peluang besar bagi Indonesia untuk tampil di panggung dunia.