TajukPolitik – Pengurus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana mengomentari Tesla yang membuka kantor di Malaysia bukan di Indonesia. Padahal Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Jokowi sudah secara langsung menemui bos Tesla Elon Musk.
“Mereka pikir Elon Musk bodoh kali ya? Masa Tesla mau investasi di negara yang tiap hari kodran kadrun. Tiap hari radikal radikul. Negara yang index korupsinya setara Gambia dan Malawi. Petugas pajaknya kayak ngeri2 sedap. Menko investasinya arogan,” tulis Panca dalam akun twitternya yang dikutip tajuknasional.com, Selasa (7/3).
Mereka pikir Elon Musk bodoh kali ya? Masa Tesla mau investasi di negara yang tiap hari kodran kadrun. Tiap hari radikal radikul. Negara yang index korupsinya setara Gambia dan Malawi. Petugas pajaknya kayak ngeri2 sedap. Menko investasinya arogan https://t.co/mVUZiic7YI
— 14#RepublikDagelan (@panca66) March 3, 2023
Seperti diketahui pembuat kendaraan listrik, Tesla Inc, akan membuka kantornya di Malaysia. Hal ini terungkap dalam cuitan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz di akun Twitternya @tzafrul_aziz, Rabu (1/3).
Bukan hanya itu Malaysia jaga akan mengizinkan Tesla mengimpor kendaraan listrik (EV) ke Negeri Jiran. Termasuk membuka showroom, pusat servis dan jaringan “supercharger”.
“Malaysia welcomes @Tesla,” cuit Zafrul.
“@MITIMAlaysia (kementerian) telah menyetujui aplikasi Tesla untuk mengimpor BEV ke Malaysia,” tambahnya.
“Tesla akan mendirikan Kantor Pusat, Pusat Pengalaman & Layanan Tesla, dan Jaringan Supercharger,” cuitnya lagi.
Kehadiran Tesla di Malaysia juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja terampil. Termasuk meningkatkan partisipasi perusahaan lokal dalam ekosistem Tesla.
Meski demikian, belum diketahui jelas kapan Malaysia membuka resmi kantor di negeri Jiran. Mengutip Reuters, perwakilan perusahaan Elon Musk itu juga belum menanggapi permintaan komentar soal ini.
Sebelumnya, Tesla merupakan salah satu produsen kendaraan listrik, yang juga diincar oleh pemerintah Indonesia untuk membuka perusahaan di sini. Pemerintah juga akan menawarkan insentif kepada pembuat mobil Amerika Serikat (AS) tersebut mulai dari keringanan pajak hingga konsesi untuk menambang nikel.