TajukPolitik – Kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Febri Diansyah kembali jadi bulan-bulanan warga setelah tak sengaja mengakui kliennya merencanakan pembunuhan Brigadir Joshua.
Pada cuitan per tanggal 28 Desember 2022 lalu, Febri sempat membahas soal langkah Richard Eliezer (Bharada E) yang dinilai tak pantas lantaran mencoba bebas dengan dalih perintah atasan.
“Jadi kepikir, kalau Richard Eliezer minta bebas karena alasan Perintah Jabatan, bisa-bisa semua terdakwa Obstruction of Justice dapat bebas juga… kalau… gimana pak dos @mfatahilahakbar analisisnya tentang Pasal 51 ayat (1) KUHP?” kata Febri, dikutip tajuknasional.com pada Twitter, Selasa, (3/1).
Sontak cuitan itu didominasi oleh warganet yang kontra dengan tendensi Febri. Saat mencoba membalas salah satu komentar, Febri justru terperangkap pertanyaan dari akun @ardianTaka.
“Kira-kira kalau pas kejadian si E yang pangkatnya cuma bharada ini menolak perintah Jenderal Bintang 2, bakal gimana karier dan atau nasibnya?” kata akun tersebut.
“Sudah ada yang menolak, dan gak diapa-apain ama FS. Namanya: Ricky Rizal.. sayangnya sudah menolak malah jadi tersangka pembunuhan..,” jawab Febri Diansyah.
Lantas jawaban itu ditanggapi balik pemilik komentar, dia menyudutkan Febri yang seolah mengakui bahwa FS memang merencanakan pembunuhan ini, dan menyuruh anak buahnya untuk menghabisi nyawa Yoshua.
“Jadi Pak FS beneran merintahin nembak si J (Yoshua) mas?” tanya dia lagi.
Dialog terhenti, Febri Diansyah tak lagi membalas pertanyaan si pemilik akun. Namun, tanya yang menggantung itu dinilai warganet semakin menegaskan Febri Diansyah sudah kena jebakan.
jadi kepikir, kalau Richard Eliezer minta bebas karena alasan Perintah Jabatan, bisa2 semua terdakwa Obstruction of Justice dapat bebas juga…
kalau…
gimana pak dos @mfatahilahakbar analisisnya ttg Pasal 51 ayat (1) KUHP? 😊 pic.twitter.com/5PWWc6I4I6— Febri Diansyah (@febridiansyah) December 28, 2022
“Febri bisa-bisa nya kejebak padahal dulu kerjaan nya jebakin koruptor hahaha,” kata akun @bror***.
“Dibayar mahal-mahal, eh malah keceplosan di Twitter wkwkwk,” timpal akun lainnya, @penik****de.
Namun, ada juga beberapa warganet yang menilai Febri hanya pura-pura terjebak supaya bisa membuat kasus ini terang meski berdiri sebagai pembela Sambo di pengadilan.
“Febri ini canggih. Dia rela memainkan dua peran sekaligus. Saya meragukan niat tulus Febri untuk menjadi pengacara pelaku. Febri adalah sahabat sejati kebenaran. Dia sengaja mengorbankan reputasinya demi mencuri informasi sesungguhnya dari kasus yang rumit dan rahasia ini. Catat,” kata akun @solitud**.
Di sisi lain, alih-alih membalas komentar tersebut, Febri Diansyah justru membuat sejumlah cuitan baru yang mengisyaratkan dia teguh dalam pendapatnya meski kena hujatan warganet.
“Dahsyat memang pengaruh twit pak dosen @mfatahilahakbar tentang Disiplin Bangkai dalam narasi perintah jabatan,” ucapnya.
“Memang ini ujian uuntuk kita semua, ya yang di ruang sidang, pengamat ataupun di ruang kuliah.. Kadang fakta dan analisis tidak populer or bahkan yang bisa dirujak nitijen tetap perlu disampaikan (emot tersenyum),” kata dia, dalam cuitan per 28 Desember 2022 lalu.