Kamis, 21 November, 2024

Terkena Batuk karena Polusi, Megawati Singgung Perdagangan Karbon yang Diresmikan Jokowi

Tajukpolitik – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, mengeluh sedang mengalami batuk. Tak hanya mengeluh soal batuk, ia pun menyinggung perdagangan karbon yang baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Ketua Umum DPP PDIP ini menyebut batuk yang dialaminya bukan karena pilek, melainkan alergi atas polusi udara saat ini.

“Karena ibu saja sekarang ini bukan batuk pilek, ini alergi. Alergi debu dan keadaan polusi yang seperti itu,” ujar Megawati saat pidato di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV DPP PDIP di JIExpo, Jakarta, Jumat (29/9).

Megawati menilai seharusnya perhitungan konversi emisi dalam perdagangan karbon di Indonesia dihitung ulang demi menjaga kualitas udara.

Terutama terkait perhitungan konversi emisi karbon dari pohon tua yang disebut lebih efektif dalam mengeluarkan oksigen dan menyerap polusi.

“Padahal Bapak Presiden, itu harus dilihat efektivitas bahwa yang namanya pohon-pohon besar yang umurnya bisa ratusan tahun, dan berdaun kecil itu lebih efektif untuk menyimpan Co2 dan mengeluarkan oksigen,” jelas Megawati.

“Apa artinya? Kalau hanya terhitungkan dengan 1.000 pohon, maka menurut saya sebenarnya jumlah itu harus dinaikkan,” tambahnya.

Megawati pun berkelakar kepada para hadirin yang tidak tepuk tangan atas penjelasan dia soal konversi emisi karbon. Menurutnya, itu karena masih banyak yang tidak mengerti.

“He-he, kok tidak ada yang tepuk tangan meriah. He-he, mungkin karena tidak begitu mengerti. Nanti boleh tanya lebih lanjut sama Ibu,” pungkas Megawati.

Diketahui, polusi udara di Indonesia, terutama di Jakarta menjadi sorotan akhir-akhir ini akibat tingkat pencemaran yang tinggi.

Ragam upaya pun telah dilancarkan oleh Pemerintah mulai dari mengawasi industri hingga penyemprotan air ke udara Jakarta menggunakan watermist.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini