Tajuk Politik – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, dalam unggahan Twitter pribadinya ikut menanggapi pemberitaan salah satu media nasional terkait 5 juta ton nikel ilegal masuk China.
Susi menyebut banyak data-data impor hingga ekspor yang tak sesuai antara catatan yang masuk ke pemerintah dengan fakta di lapangan.
“Angka jumlah ekspor yg sesungguhnya SDA Indonesia pasti berbeda dengan yg dilaporkan,” cuit Susi, Rabu (12/7).
“Unreported Ekspor, Unreported Impor, Unreported hasil tangkapan di perikanan, semua itu terjadi seperti hal yang biasa saja di negeri kita,” katanya menambahkan.
Angka jumlah ekspor yg sesungguhnya SDA Indonesia pasti berbeda dengan yg dilaporkan. Unreported Ekspor, Unreported Impor, Unreported hasil tangkapan di Perikanan Semua itu terjadi seperti hal yang biasa saja di negeri kita 🙄🙄https://t.co/xeeVMR8jX7
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) July 12, 2023
Sejak awal Juli lalu, KPK sudah melakukan koordinasi dengan Bea Cukai terkait ekspor nikel ilegal dari Indonesia ke China. Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyebut pihaknya akan mengusut apakah nikel yang dimaksud memiliki kategori yang sama atau berbeda.
Sementara itu, pihak Bea Cukai juga sudah mengantongi bukti berupa 85 tanda terima barang (Bill of Landing alias BL) yang telah diterima di kapal terkait bijih nikel ilegal. Bea Cukai Indonesia juga sudah melakukan konfirmasi ulang ke pihak General Administration of Customs China (GACC).
Nantinya, pihak Bea Cukai Indonesia akan mendalami pihak-pihak yang terlibat dalam ekspor bijih nikel ilegal tersebut. Pengembangan akan dilakukan Bea Cukai bersama KPK.
(rm)