Jumat, 14 Maret, 2025

Temukan Beras Impor Berkutu di Gudang Bulog, Titiek Soeharto Desak Tindak Lanjut Cepat

TajukNasional Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, mengungkapkan temuan beras impor yang berkutu di Gudang Perum Bulog saat melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta dalam masa reses DPR beberapa waktu lalu.

Menurut Titiek, beras tersebut merupakan stok impor dari tahun lalu yang hingga kini belum dimanfaatkan.

“Saat reses lalu, saya memimpin tim meninjau Gudang Bulog di Yogyakarta. Kami menemukan masih banyak beras sisa impor tahun lalu yang sudah dipenuhi kutu. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Titiek dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Titiek mendesak Kementerian Pertanian untuk segera menindaklanjuti keberadaan beras impor tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa beras yang sudah berkutu tersebut tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat.

“Mohon segera ditindaklanjuti. Beras ini mungkin sudah tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Karena itu, harus segera dimanfaatkan dengan cara yang tepat,” tegasnya.

Selain meninjau Gudang Bulog, Titiek bersama anggota Komisi IV DPR RI juga melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan di wilayah tersebut. Dari hasil pemantauan, ditemukan kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan, seperti telur ayam, bawang putih, cabai, dan daging ayam.

“Kami meminta pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, untuk menjamin pasokan pangan dan meningkatkan produksi pertanian guna menjaga stabilitas harga,” tambah Titiek.

Menanggapi temuan ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa beras berkutu tersebut akan segera dikeluarkan dari gudang. Namun, ia menegaskan bahwa beras tersebut tidak akan didistribusikan kepada masyarakat, baik melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun sebagai beras bantuan pemerintah.

Dengan temuan ini, diharapkan ada langkah cepat dan konkret dari pemerintah untuk mengelola stok beras impor yang sudah tidak layak konsumsi, sekaligus menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di Indonesia.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini