TajukNasional Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy, mengungkapkan kritik tajam terhadap gaya kepemimpinan Muhaimin Iskandar selama 19 tahun menjabat sebagai Ketua Umum PKB.
Pengakuan tersebut disampaikan Edy usai menghadapi tim dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada Rabu (31/7).
Lukman Edy menyebut bahwa tim PBNU, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum PBNU Kiai Amin Said Husni, menanyakan mengenai tata kelola dan transparansi dalam kepemimpinan Muhaimin Iskandar.
“PBNU mengejar saya terkait gaya kepemimpinan Cak Imin di DPP PKB, terutama soal tata kelola partai,” kata Edy.
Edy menyoroti masalah utama dalam PKB selama masa kepemimpinan Muhaimin Iskandar adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan partai.
“Saya katakan bahwa tata kelola keuangan di PKB sangat tidak transparan dan tidak akuntabel. Dana fraksi, dana pemilu, pileg, pilpres, hingga pilkada, semuanya tidak dipertanggungjawabkan dengan baik,” tegas Edy.
Dia menambahkan bahwa PKB tidak pernah melakukan audit keuangan dan tidak memberikan laporan keuangan dalam forum-forum pertanggungjawaban seperti Muktamar.
“Keuangan PKB adalah hal yang sangat rahasia dan tertutup. Tidak pernah ada pembahasan tentang itu,” ungkapnya.
Edy mengingatkan bahwa seharusnya laporan keuangan partai selalu disampaikan dalam forum Muktamar. Namun, pada Muktamar Bali 2019, laporan keuangan tersebut tidak pernah disampaikan.
“Laporan keuangan seharusnya disampaikan di Muktamar, tapi di Muktamar Bali tidak ada forum pertanggungjawaban laporan keuangan,” tutupnya.
