Kamis, 21 November, 2024

Tak Mampu Atasi Naiknya Harga Kebutuhan Pokok, Survei IPO: 60 Persen Responden Tidak Puas Dengan Kinerja Pemerintah

TajukPolitik – Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) baru saja merilis hasil survei yang menunjukkan 60 persen responden tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi.

“Survei ini dilakukan pada periode 23-28 Mei 2022. Hasilnya adalah sebanyak 51 persen menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dan sebanyak 9 persen yang sangat tidak puas,”  Responden yang menyatakan tidak puas dengan kinerja presiden dan waki kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi Polemik Trijaya FM secara virtual, Sabtu (4/6/2022).

Dedi menambahkan hanya sebanyak 36 persen responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan, dan hanya 4 persennya menyatakan sangat puas.

“Artinya cuma 40 persen gabungan dari sangat puas dan puas dengan kinerja presiden. Ini jika dibandingkan dengan periode lalu 49 persen, telah terjadi penurunan,” ujarnya.

Adapun penurunan penilaian kinerja dari masyarakat ini, lanjut Dedy, dipengaruhi oleh harga-harga kebutuhan pokok yang meningkat.

Ia menambahkan secara rinci kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di bidang sosial hanya 47 persen. Sementara yang tidak puas 51 persen.

Lalu, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi hanya 38 persen. Sementara itu, responden yang tidak puas 54 persen.

Berikutnya, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di bidang politik/hukum hanya 40 persen. Sedangkan, responden yang tidak puas 47 persen.

“Kepuasan terhadap politik dan hukum ini memang rendah,” jelasnya.

Adapun, wawancara penelitian ini dilakukan hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden dan sambungan telepon.

Data telepon merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019-2021.

Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 720 responden. Dengan demikian total keseluruhan sebanyak 1.200 responden.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini