Tajukpolitik – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menegaskan bencana banjir di Semarang, Jawa Tengah, setelah hujan beberapa jam mengindikasikan kinerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tidak lebih baik dari gubernur sebelumnya.
Menurutnya, selama ini Semarang sebagai ibukota lebih banyak ditangani oleh walikotanya, sementara Ganjar lebih sibuk melakukan kerja pencitraan.
“Ganjar lebih banyak lakukan kegiatan populisme dibanding bekerja dalam jangka panjang untuk pembangunan,” tegasnya, Senin (2/1).
Bagi Dedi, kerja politik Ganjar megindikasikan ironi. Sebab, popularitas sebagai capres jauh lebih unggul dibanding kapasitasnya sebagai pemimpin maupun calon pemimpin skala nasional.
“Publik sebenarnya mengetahui, tetapi situasi politik saat ini lebih kedepankan popularitas,” pungkasnya.