Tajukpolitik – Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, memprediksi tidak banyak perubahan yang dilakukan elite politik dalam berperilaku menuju Pemilu 2024.
Titi menyebut kalangan elite akan tetap membuat kegaduhan yang tidak produktif dan minim gagasan untuk visi kebangsaan ke depan. Utamanya, di tahun 2023 yang menjadi titik puncak saat peserta pemilu mendaftarkan diri di KPU RI.
“Elite akan tetap gaduh dan tetap minus politik gagasan diskursus, dan sangat elitis,” tegasnya, dalam webinar “Ritual Oligarki Menuju 2024”, Minggu (29/1).
Termasuk, juga soal masa kampanye pemilu yang hanya dipatok 75 hari, dikatakan Titi, hal ini memang menjadi harapan dari kalangan elite.
Walaupun, tambahnya, kalangan elite tersebut tetap menginginkan ada ruang sosiasisasi kepada publik sebelum masuk masa kampanye.
“Mereka cenderung menginginkan masa kampanye yang pendek namun di saat yang sama, ingin bersosialisasi di ‘masa tunggu’, guna menghindari akuntabilitas di masa kampanye,” pungkasnya.