TajukPolitik – Survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan Anies Baswedan ungguli Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam simulasi duel elektabilitas.
Hasil survei CSIS ini disorot pengamat politik Rocky Gerung. Rocky menganalisa kemenangan Anies di survei CSIS. Menurut dia, hasil CSIS itu sebagai fakta.
“Itu sebetulnya membuat kita berpikir bahwa CSIS menunjukkan bahwa Anies unggul. Kan faktanya itu memang pasti begitu,” kata Rocky dalam akun YouTube-nya yang dikutip pada Rabu, 28 September 2022.
Dia mengatakan, CSIS tak menyembunyikan elektabilitas Anies dan lebih baik merilis. “Dipromosikan aja kan, supaya Pak Jokowi tahu bahwa Anies ini berbahaya,” tutur Rocky, Menurut dia, jika menilai CSIS maka dilihat secara politis dan ideologis.
Ia meyakini CSIS nggak main amplop bayaran. Kata dia, berbeda dengan lembaga survei lain.
“Dia memainkan persepsi. Itu bedanya antara CSIS dengan lembaga lain. Kita boleh berhitung bahwa survei Anies itu tinggi. Dan, itu pasti CSIS benar,” lanjut Rocky
Rocky menyebut jika Anies rendah elektabilitasnya di sejumlah survei maka itu pasti salah. Dia menduga pesaing Anies yang elektabilitasnya melejit membayar hasil survei tersebut
Pun, menurutnya dari survei CSIS itu juga untuk melihat penerimaan atau acceptability Anies sudah sampai di daerah atau belum.
“Karena kepentingan CSIS ini membaca politik Anies ke kanan atau kiri atau tengah. Bagi CSIS, saya kira Anies tetap didukung politik kanan, Islam lah. Gampangnya kan itu,” tutur Rocky.
“Politik identitas itu lah yang tampaknya membuat CSIS mengumumkan bahwa Anies menang lawan siapapun kalau duel,” lanjut Rocky.
Dia menangkap dengan hasil survei CSIS itu memperlihatkan figur Anies patut diwaspadai di Pilpres 2024.
“Kalau begitu hati-hati dengan Anies. Ya, itu mungkin sinyal Anies dikerjain lebih banyak lagi tuh. Mungkin nggak dapat atau ditolak beberapa parpol,” ujar Rocky.