Jumat, 22 November, 2024

Sri Mulyani Terlambat Buat Benteng Departeman Keuangan, Rocky Gerung: Satu Kabinet Rusak Integritasnya

TajukPolitik – Pengamat politik Rocky Gerung komentari cara Sri Mulyani dalam merespon persoalan yang terjadi di Departemen Keuangan terkait kasus Rafael Alun Trisambodo.

Langkah Sri Mulyani yang mengundang masyarakat sipil beberapa waktu lalu, menurut Rocky Gerung adalah upaya membuat “benteng” di departemen keuangan yang sudah terlambat.

Salain itu, Rocky Gerung menyebutkan bahwa Sri Mulyani yang datang dari kalangan aktivis atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki integritas itu, telah lumpuh moralnya.

Jadi kalau Sri Mulyani bikin benteng di departement keuangan, itu nggak ada gunanya,” ucap Rocky Gerung dikutip harianhaluan.com dari kanal Youtube pribadinya, Minggu, 5 Maret 2023.

Tokoh yang dikenal sebagai presiden akal sehat itu menyarankan kepada Sri Mulyani, untuk bisa memberikan pidato mengenai etika publik.

Namun, dia juga mengaskan kalau Sri Mulyani bicara pun nantinya masyarakat akan menilai lain. Karena menurutnya hal tersebut merupakan bagian paket yang sudah membusuk di istana.

“Sekarang orang menganggap kalau Sri Mulyani ngomong itu, apa nilainya tu? Dan orangnya akhirnya tahu bahwa ini paketnya di istana, satu kebijakan, satu kabinet rusak integritasnya itu,” jelas Bung Rocky.

Karena penilaian masyarakat yang seperti itu, menurutnya langkah Sri Mulyani untuk menonjolkan integritas dirinya sendiri untuk memperbaiki marwah departemen keuangan hanya akan sia-sia.

Sebagaimana yang diketahui, persoalan penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy anak Rafael Alun Trisambodo, pejabat eselon III Kementerian Keuangan telah merembet kepada institusi yang dipimpin oleh mantan petinggi bank dunia tersebut.

Dimana masyarakat menyoroti gaya hidup keluarga Rafael yang sering mempertontonkan kemewahan dan harta kekayaannya di media sosial.

Kemudian, setelah dilakukan penelusuran terhadap laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) KPK, ternyata harta kekayaan pegawai pajak tersebut mencapai Rp56 Miliar.

Jumlah itupun dicurigai oleh publik sebagai harta kekayaan tidak wajar, sebab pekerjaan Rafael sebagai ASN tidak sesuai dengan jumlah kekayaan yang dia miliki.

Disisi lain, seorang pegawai Bea Cukai di Yogyakarta bernama Eko Darmanto, juga terpantau oleh netizen sering memamerkan harta kekayaannya di media sosial, yang dinilai tidak wajar oleh masyarakat.

Bahkan Sri Mulyani juga telah membubarkan sebuah klub motor gede (moge) yang berisikan pegawai-pegawai direktorat jenderal pajak, yang dinilainya sangat tidak etis.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini