Jumat, 22 November, 2024

Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda, Yoyok Sukawi: Serbuan Budaya Asing Membuat Anak Muda Sulit Ingat Pahlawan

TajukPolitik – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi mengatakan bahwa generasi muda harus lebih sering diingatkan terutama soal literasi karena mereka sudah mulai melupakan pemikiran atau gagasan dari tokoh-tokoh bangsa.

“Adik-adik Generasi Z ini harus sering diingatkan karena banyak pemikiran tokoh bangsa yang mulai dilupakan. Tolong manfaatkan momentum ini untuk menambah ilmu literasi adik-adik sekalian,” ujar Yoyok saat membuka kegiatan sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Kota Semarang.

Generasi Z atau Gen Z yaitu generasi yang lahir pada antara tahun 1997 sampai dengan 2012 yang kelak memegang peranan penting dan memberikan pengaruh pada perkembangan Indonesia saat ini dan nanti.

Gen Z yang hidup di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju dianggap tidak pernah mengenal dunia karena pengaruh media sosial. Media sosial membuat generasi muda lebih mudah mengakses budaya asing. Bahkan membuat sulit mengingat tokoh bangsa dan pahlawan karena lebih mengenal tokoh di media sosial.

“Serbuan budaya asing ini membuat generasi muda kita sulit mengingat pahlawan, pemikir bangsa. Nah Komisi X dan Kemendikbudristek akan terus mengingatkan melalui sosialisasi literasi. Dalam waktu dekat kegiatan serupa juga akan diselenggarakan di Kabupaten Semarang dan Kendal,” ucap Yoyok Sukawi.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menggelar sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Kota Semarang. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara tatap muka di Hotel Novotel Semarang, Selasa (16/5/2023).

Sosialisasi ini merupakan program kemitraan Badan Bahasa Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR RI sebagai upaya untuk meningkatkan literasi generasi muda Indonesia agar lebih siap berkompetisi di masa depan. Sebanyak 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa, relawan dan masyarakat umum dilibatkan dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini diharapkan lebih mengembangkan literasi generasi muda Indonesia mengingat pengetahuan literasi dibutuhkan agar generasi muda bisa bertahan di tengah gempuran berita palsu atau hoax,” kata Dian Respati dari Balai Bahasa Jateng yang menjadi salah satu narasumber.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini