TajukPolitik – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said menyoroti soal subsidi produsen kendaraan listrik.
Dia menyinggung pemerintah telah mengurangi subsidi pupuk, BBM hingga listrik yang dibutuhkan rakyat kecil.
Namun di sisi lain akan memberi subsidi orang kaya melalui kendaraan listrik.
“Subsidi pupuk dipangkas, subsidi BBM dikurangi, subsidi listrik dibatasi tapi subsidi utk konsumsi orang kaya seperti mobil dan motor listrik diobral,” ucap Said Didu dalam unggahannya di akun twitter yang dikutip tajuknasional.com, Kamis, (15/12)
Selain itu, dia mengungkap siapa dibalik produsen kendaraan listrik di Indonesia.
“Paham ya, yang menerima subsidi tersebut adalah produsen mobil dan motor dan publik paham siapa mereka,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, pemerintah sekarang sedang dalam tahap finalisasi, menghitung untuk memberikan insentif terhadap pembelian mobil dan motor listrik.
Insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia.
“Jumlah dari subsidinya ini akan kami hitung. Tapi kira-kira untuk pembelian mobil listrik akan diberikan insentif sebesar Rp80 Juta. Untuk pembelian mobil berbasis hybrid akan diberikan insentif sebesar Rp40 Juta. Dan juga untuk motor listrik yang baru akan diberikan insentif sebesar Rp8 Juta. Sementara motor konversi menjadi Motor listrik itu akan diberikan insentif sekitar Rp5 Juta,” ucap Agus dikutip YouTube Sekretariat Presiden.
Besaran subsidi untuk kendaraan listrik akan merujuk pada subsidi di Thailand dan Vietnam.
“Kita sedang hitung dan bicarakan. Kita membangun ekosistem,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Luhut mengatakan terkait subsidi atau insentif untuk kendaraan listrik, Thailand dan Vietnam menjadi tolak ukur (benchmark).
Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik menimbulkan berbagai dampak positif, salah satunya mampu memperbaiki kualitas udara menjadi lebih bersih.
“Jadi kita jangan sampai kalah, ini tidak boleh dilihat hanya satu sisi namun harus dilihat secara komprehensif,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Karena itu subsidi bagi kendaraan listrik di Indonesia juga tidak boleh berbeda jauh dengan negara-negara lain.