Sabtu, 18 Januari, 2025

Soroti Penghapusan Koridor Blok M-Kota Transjakarta, Mujiyono: Jangan Persulit Mobilitas Warga 

TajukNasional Partai Demokrat DKI Jakarta menyoroti rencana penghapusan koridor 1 Transjakarta rute Blok M-Kota yang direncanakan pada 2025 karena dianggap bersinggungan dengan jalur kereta MRT Jakarta. Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk melakukan kajian lebih mendalam terkait dampaknya terhadap aksesibilitas warga.

“Perlu ada kajian mendalam mengenai perilaku pemilihan moda transportasi di jalur Blok M-Kota tersebut. Jangan sampai malah menyusahkan mobilitas warga di jalur tersebut,” ujar Mujiyono, Kamis (26/12).

Mujiyono menilai bahwa jalur padat seperti Blok M-Kota sebaiknya tetap dilayani oleh berbagai moda transportasi publik, baik bus Transjakarta maupun MRT. Menurutnya, kehadiran lebih banyak alternatif moda transportasi dapat mempermudah masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

“Banyak pilihan moda transportasi justru menurut saya baik karena preferensi masing-masing orang berbeda,” kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.

Perluas Pilihan Transportasi untuk Warga

Mujiyono menekankan bahwa tugas utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah menarik lebih banyak masyarakat untuk menggunakan transportasi publik dengan menyediakan layanan yang aman, nyaman, terjangkau, dan cepat. Ia juga menyoroti fakta bahwa titik pemberhentian MRT saat ini belum sebanyak bus Transjakarta, sehingga penghapusan rute Transjakarta Blok M-Kota berpotensi menyulitkan warga.

“Target dalam Perda DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi bagi pengguna transportasi publik adalah 60 persen, tapi saat ini baru mencapai 18,86 persen,” ungkapnya.

Mujiyono menambahkan bahwa rendahnya angka pengguna transportasi umum menunjukkan perlunya langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan moda transportasi publik. Ia menyarankan agar penghapusan rute Transjakarta dikaji ulang dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang masih bergantung pada layanan tersebut.

Menurut Mujiyono, ketersediaan berbagai alternatif moda transportasi di jalur padat seperti Blok M-Kota dapat memberikan kenyamanan lebih bagi warga dan mendorong mereka beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi antara pengelola transportasi untuk memastikan semua moda dapat saling melengkapi, bukan menggantikan satu sama lain.

“Dengan adanya berbagai moda transportasi publik yang terintegrasi, kita bisa memastikan warga Jakarta mendapatkan layanan transportasi yang lebih baik,” pungkas Mujiyono, yang juga menjabat sebagai Penasihat Fraksi Demokrat dan Perindo DPRD DKI Jakarta.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini