TajukPolitik – Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio sindir slogan baru Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang dinilai tidak fair. Pasalnya, menurut dia, bahasa yang digunakan dalam slogan tersebut memiliki unsur politik dukungan kepada sang mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan.
“Slogan Baru Jakarta, ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’. Wah, kok Pak Heru, Plt (alias Penjabat atau Pj) Gubernur Jakarta ikutan jadi tim sukses Anies Baswedan? Apakah ini bukti dukungan istana untuk Anies?” cuit sosok yang kerap disapa Hensat ini melalui akun Twitter dan Tiktoknya, yang dikutip tajuknasional.com pada Rabu (14/12).
Di akun Tiktoknya, Hensat menyampaikan komentar yang lebih pedas lagi. Yaitu satire kepada Heru Budi Hartono yang menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta namun turut terlibat dalam suksesi politik 2024.
“Ini enggak tepat menurut saya. Enggak boleh ada Plt Gubernur Jakarta jadi timses gubernur ‘sebelumnya’,” singgung Hensat. “Ini mentang-mentang Anies lagi running sebagai balon presiden, terus Plt Gub Jakarta ikut-ikutan jadi tim sukses.”
Akademisi FISIP Universitas Paramadina ini memandang, pejabat atau utamanya kepala daerah tidak patut ikut-ikutan dalam politik praktis menuju 2024.
Apalagi, Hensat melihat, ada pemanfaatan jabatan Pj Gubernur oleh Heru yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden dengan “mendukung” bakal calon presiden (bacapres) yang notabene kini sudah menjadi masyarakat sipil biasa.
“Loh, jelas dong timses. Sukses Jakarta untuk Indonesia. Lah, Gubernur Jakarta-nya kan Anies,” cetusnya.
“Jangan gitu dong, enggak fair. Harusnya Plt lanjutkan pekerjaan Gubernur DKI Jakarta saja. Nanti diuntungkan loh Anies Baswedan-nya,” demikian Hensat menutup satirenya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai buruknya komunikasi publik Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono. Sebab, wacana pembuatan slogan baru Jakarta menuai pro dan kontra.
“Ini kan pertanda komunikasi tidak baik. Kalau komunikasi baik, enggak mungkin orang lain protes,” kata dia, Selasa, 13 Desember 2022.
Heru sebelumnya menginginkan slogan ‘Jakarta Kota Kolaborasi’ diganti menjadi ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia. Slogan dengan kata kolaborasi itu dicetuskan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Dulu Anies membentuk sebuah branding kota bernama PlusJakarta atau +Jakarta dengan slogan ‘Jakarta Kota Kolaborasi’. Identitas kota ini termaktub dalam Peraturan Gubernur DKI Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penjenamaan Kota Jakarta.
Gembong menyebut, ke depannya komunikasi publik Heru perlu diperbaiki agar kebijakannya tidak menimbulkan polemik. Menurut dia, sebenarnya ada sisi positif dan negatif dari rencana perubahan slogan Jakarta.