Minggu, 13 Oktober, 2024

Sindir Ucapan Jokowi Parpol Jangan Sembrono Pilih Capres, Tokoh NU: Ngapain Pakde Intervensi Partai Orang

TajukPolitik – Pernyataan Presiden Jokowi tentang Partai Politik jangan sembrono deklarasikan Capres, saat hadir dalam acara HUT Golkar terus menuai reaksi.

Banyak yang beranggapan tidak seharusnya seorang presiden mengeluarkan pernyataan yang seolah mengitervensi kedaukatan partai politik.

Tokoh NU Umar Hasibuan bahkan menilai ucapan Jokowi ditujukan kepada NasDem yang sudah deklarasikan Anies Baswedan.

“Coba yg dicapreskan nasdem ganjar gak akan ada ungkapan jkw spt ini,” tutur Gus Umar dalam akun twitter pribadinya, Senin (24/10)

“Lagian knp sih pakde intervensi partai org? Mau jd king maker lg urus negara ini?” tukasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, Golkar sebagai partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang sudah 58 tahun.

Menurut Jokowi, itu merupakan pengalaman yang sangat panjang, banyak makan asam garam dan perpolitikan Indonesia. Oleh karenanya Jokowi katakan, Golkar tak akan sembrono mendeklarasikan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024.

“Oleh sebab itu, saya yakin, saya yakin, Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024,” ucap Jokowi, di acara HUT ke-58 Golkar digelar di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022) kemarin.

Kata sembrono yang diucapkan Jokowi bisa saja memiliki arti lain. Dan, itu bisa menunjukkan kedaulatan partai dan demokrasi tidak dihormati.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Ahmad Ali merasa bahwa pernyataan Presiden RI Joko Widodo agar tidak sembrono menentukan calon presiden (capres) bukan ditujukan untuk partainya.

Sejauh ini, Nasdem menjadi partai paling awal yang mendeklarasikan sosok bakal calon presiden untuk Pilpres 2024, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Pernyataan Pak Jokowi bukan untuk Nasdem,” kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022).

Ia merasa, Presiden Jokowi telah mengetahui dan memahami betul tradisi yang ada di Partai Nasdem ketika mengusung capres atau calon kepala daerah, yakni selalu lebih awal mengumumkan figur yang bakal diusung.

“Bahkan, tradisi tersebut sudah dimulai sejak Partai Nasdem berdiri dan yang dicapreskan adalah Jokowi, yang saat itu seorang gubernur,” kata dia.

Oleh karena itu ia merasa yakin Jokowi juga tahu apa yang dilakukan partai besutan Surya Paloh tersebut dalam menjaring nama-nama bakal calon presiden hingga mendeklarasikan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

“Jadi, kita tidak sembrono karena sudah melalui tahapan dan mekanisme yang sangat panjang,” sebut Ahmad Ali.

“Dengan mengutip perumpamaan Pak Jokowi di pidato ulang tahun Partai Golkar, saya pikir itu bukan ditujukan untuk NasDem,” terang anggota Komisi III DPR RI itu.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini