TajukPolitik – Wasekjen DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyindir Jokowi yang ‘menjual’ proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada sejumlah petinggi perusahaan Australia.
“Apaan sih ini pak? Tiap ke luar negeri beritanya beginian terus. Apa Presiden kita berikutnya maunya harus melakukan yang beginian juga ke depan,” kata Jansen dalam cuitannya di Twitter yang dikutip tajuknasional.com, Rabu (05/7).
Dia mempertanyakan kepada Kementerian PUPR dan Badan Otorita terbuka jika ada masalah dengan IKN sebelum terlalu jauh melangkah.
“Cc Kpd Yth @KemenPU dan Badan Otorita: jika memang ada masalah dengan IKN ini setelah kalian kaji pasca berjalan, tolong bersuaralah yang jujur agar kita tahu dan bisa direview ulang. Ketimbang kita semua terjebak di IKN ini. Itu maka dalam sistem hukum kita ada mekanisme review, bisa judicial, legislatif sampai eksekutif review. Terimakasih” tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi juga menawarkan proyek di IKN dalam agenda Ecosperity Week 2023 yang diselenggarakan oleh Temasek Holding pada 6-8 Juni 2023 di Singapura.
Setelah di Singapura, kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada sejumlah petinggi perusahaan Australia.
Jokowi menyebut peluang investasi pada beberapa sektor di IKN terbuka lebar bagi para investor apalagi dengan konsep IKN kota pintar berbasis hutan dan alam.
“Nilai investasinya capai US$ 25 miliar yang sangat terbuka, baik di sektor Pendidikan, Kesehatan, energi, dan lainnya,” ungkap Jokowi, dalam keterangannya, Selasa, (04/7).
Tawaran kerjasama itu disampaikan saat bertemu dengan para CEO perusahaan Australia di Ruang Pertembuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney.
Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali memastikan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara.
Selain di IKN, sejumlah sektor prioritas memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga,” ujarnya.
Semisal pada sektor pendidikan dan kesehatan, Jokowi meyakini potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi.
“Jumlah penerimaan mahasiswa, meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya. Hampir 2 juta orang Indonesia, masih pergi berobat di luar negeri. Sebuah peluang besar bagi investasi di bidang ini,” katanya.