Jumat, 22 November, 2024

Sepakat dengan Pidato SBY, Refly Harun Ungkap Penjegalan Anies Baswedan

TajukPolitik – Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi topik pembicaraan usai memberikan pidato di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat.

Ayah dari Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut menyebut bakal ada ketidakadilan dalam pemilu 2024 sehingga dalam pidato tersebut dirinya mengaku bakal “turun gunung”.

Mengenai pidato SBY yang menggemparkan ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Refly menyinggung soal hebohnya isu penjegalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini direpresentasikan sebagai penantang terkuat di luar lingkar kekuasaan Jokowi.

Anies Baswedan yang digadang-gadang akan maju dengan diusung PKS dan Demokrat serta NasDem yang saat ini merupakan partai lingkaran istana, disebut akan “diganggu” khususnya perihal keterlibatan NasDem sehingga syarat Presidential Thershold 20% tidak akan pernah terwujud bagi pihak di luar lingkar kekuasaan.

“Skenarionya adalah NasDem pasti akan dijepit, akan “diancam” agar tidak menjagokan Anies Baswedan, karena begitu NasDem menjagokan Anies Baswedan maka diperkirakan PKS dan Demokrat akan ikut gerbong ini untuk mengajukan Anies-AHY, Anies-Khofifah, atau Anies dengan aktor lainnya yang bisa mengeruk suara terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelas Refly melalui kanal Youtube-nya, dikutip Minggu (18/9/22).

Karenanya apa yang disempaikan oleh SBY yang juga telah memantik respons dari beberapa pihak yang berada di lingkar kekuasaan disebut Refly tidak berlebihan.

Indikasi adanya kecurangan bahkan menurut Refly dilakukan oleh beberapa instansi terkait.

“Sepenuhnya saya sepakat, saya setuju ada indikasi kecurangan berpemilu dan celakanya ini dilegitimasi dan di justifikasi oleh lembaga-lembaga resmi, oleh DPR, MK, dan terutama oleh Presiden atau lembaga kepresidenan,” jelas Refly.

Sebelumnya, SBY mengungkapkan bakal ada kecurangan di pemilu 2024 yang mana dia memutuskan akan turun gunung.

“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY Kamis (15/9/22).

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini