TajukNasional Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman, merumuskan sembilan prioritas utama dalam program 100 hari Kementerian Transmigrasi (Kementrans) sebagai langkah awal menjawab arahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan visi besar untuk memperkuat persatuan dan meningkatkan kesejahteraan di wilayah-wilayah transmigrasi, sembilan program ini diharapkan dapat menciptakan kemajuan di berbagai sektor yang mendukung kehidupan masyarakat transmigran.
Juru Bicara Kementrans, Irwan Fecho, mengungkapkan bahwa fokus utama kementerian adalah menyusun rencana strategis (renstra) yang menjadi landasan kerja Kementrans dalam kabinet baru Presiden Prabowo. “Mentrans Iftitah menetapkan sembilan prioritas dari berbagai isu strategis di Kementrans untuk program 100 hari ini,” jelas Irwan dalam konferensi pers di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (11/11).
1. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
Irwan menjelaskan bahwa sebagai kementerian baru, Kementrans harus menyusun renstra yang jelas dan mendetail, termasuk daftar kawasan transmigrasi prioritas yang selaras dengan visi Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan nasional.
2. Pelatihan dan Pembekalan Calon Transmigran
Kementrans akan memulai program pelatihan bagi calon transmigran untuk 111 keluarga yang direncanakan ditempatkan di lima provinsi, yaitu Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rencana transmigrasi yang sempat disusun di pemerintahan sebelumnya.
3. Sosialisasi dan Revitalisasi di Kawasan Timur Indonesia
Kementrans juga menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam program transmigrasi, terutama di wilayah Papua. “Mentrans berkomitmen untuk tidak memindahkan penduduk dari luar Papua dan fokus pada revitalisasi kawasan transmigrasi di Papua agar menjadi mandiri dan berdaya saing,” ungkap Irwan.
4. Pengembangan Potensi Ekspor Komoditas Unggulan
Kementrans akan mendorong ekspor komoditas dari kawasan transmigrasi, seperti durian dari Sulawesi Tengah ke Tiongkok dan lada dari Sulawesi Selatan ke Malaysia. Ini diharapkan dapat membuka akses pasar internasional bagi komoditas unggulan daerah transmigrasi.
5. Program Beasiswa untuk Anak Transmigran
Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, Kementrans akan menyediakan beasiswa untuk 145 mahasiswa dari kalangan anak transmigran. Program ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pendidikan tinggi agar mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun wilayahnya.
6. Panen Raya Komoditas Unggulan
Program ini mencakup panen raya di kawasan transmigrasi yang telah berhasil mengembangkan komoditas unggulan, seperti jagung dan padi. Hasil dari panen raya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi transmigran dan masyarakat sekitar.
7. Peresmian Infrastruktur di Kawasan Transmigrasi
Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan sarana pengairan di lima provinsi, termasuk Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah, akan menjadi salah satu prioritas. Infrastruktur ini diharapkan dapat memperbaiki aksesibilitas dan kualitas hidup transmigran.
8. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
Kementrans berkomitmen pada paradigma desentralistik di mana program transmigrasi akan berbasis pada inisiatif daerah. “Kalau ada program transmigrasi, itu adalah permintaan dari pemda, bukan dari pusat,” tegas Irwan.
9. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Sebagai langkah akhir, Kementrans akan memastikan bahwa pembangunan di kawasan transmigrasi bersifat berkelanjutan. Pembangunan lahan tanpa bakar dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) seperti mikrohidro menjadi bagian dari upaya kementerian untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Irwan berharap dengan sembilan prioritas ini, Kementrans di bawah kepemimpinan Iftitah Sulaiman dapat memenuhi visi Presiden Prabowo dalam membangun Indonesia yang bersatu dan sejahtera, serta mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.