Tajukpolitik – Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menyebut pertemuan Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, tak menutup kemungkinan Demokrat masuk ke pemerintahan.
Sebab, Ahmad mengatakan pertemuan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mendiskusikan sejumlah isu politik praktik, termasuk terkait Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Apalagi, lanjut Ahmad, pertemuan Jokowi dan SBY terjadi di tengah kencangnya isu reshuffle kabinet.
“Merapatnya Demokrat ke kubu koalisi pemerintahan ini wajar, jika memunculkan spekulasi tentang kemungkinan mereka mendapatkan jatah kursi menteri dalam reshuffle tahap akhir pemerintahan Jokowi,” kata Umam melalui keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (3/10).
Untuk diketahui, Jokowi dan SBY pada Senin di Istana Bogor digelar tertutup. Belum diketahui siapa saja yang hadir bersama SBY saat bertemu dengan Jokowi. Istana dan Demokrat belum memberikan keterangan resmi soal pertemuan Jokowi dan SBY.
Juru bicara Kantor Staf Kepresidenan Bidang Politik Joanes Joko, saat dimintai komentar soal pertemuan Jokowi dan SBY, mengatakan tidak mendapatkan informasi terbaru.
Sementara itu, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menyebut isi pembicaraan pertemuan SBY dan Jokowi tak terbatas pada urusan pemilu.
“Itu pertemuan presiden yang pernah memerintah dan sedang memerintah. Bukan SBY sebagai majelis tinggi partai. Level pembicaraan beyond soal partai dan pemilu,” jelas Andi Arief, Selasa (3/10).
Ditanya apakah pertemuan SBY dengan Jokowi itu membahas penawaran Demokrat masuk ke pemerintahan dengan kursi menteri, Andi Arief enggan menjawab gamblang. Dia hanya meminta publik bersabar.
“Sabar ya,” ujar Andi.
Adapun Jokowi kerap melakukan perombakan atau reshuffle kabinet pada Rabu Pon. Diketahui Rabu Pon jatuh pada 4 Oktober 2023.
Di tengah isu reshuffle, SBY bertemu Jokowi Istana Bogor, Senin (2/10), kemarin. Usai pertemuan, Jokowi sempat mengantar SBY ke mobil.