TajukPolitik – Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon sayangkan Dokter ahli bedah saraf Prof Zainal Muttaqin dipecat dari RS Kariadi karena sering kritik Menkes alias Menteri Kesehatan.
Dalam postingannya orang dekat SBY dan AHY ini nadanya mendukung Zainal Muttaqin yang dipecat RS Kariadi. Sebab dokter spesialis ini herannya dipecat karena soal tulisan kritik.
Jadi Jansen Sitindaon orang dekat AHY dan SBY kaget dengan pemecatan dokter Zainal Muttaqin. Jansen menyinggung kok orang nulis pikirannya malah kena pecat.
Kalau orang bicara atau menulis berdasarkan keilmuwannya, pengalamannya serta punya dasar-dasar yang kuat lagi atas pendapatnya itu, harusnya dibantah balik jika dianggap tidak benar. Bukan di pecat begini,” tulis Jansen dikutip di akun Instagramnya, Minggu 23 April 2023.
Jansen bilang seharusnya untuk menilai tulisan dari Prof Zainal Muttaqin itu sahih atau tidak kualitasnya ya dari rekan sesama seprofesi.
Jangan malah ditindak dengan main pecat begitu saja dong.
“Apalagi kalau pendapatnya itu benar menurut penilaian rekan sejawat, rekan se-profesi. Karena dunia ke dokteran ini penilai utamanya ya rekan se-profesinya juga, yg mengerti akan hal itu,” tulis Jansen.
Sebelumnya RS Kariadi konfirmasi memang Prof Zainal Muttaqin dipecat karena sering kritik Menkes. Sedangkan posisi Zainal adalah mitra dari rumah sakit pemerintah.
RS Kariadi berpendapat nggak seharusnya etika mitra rumah sakit pemerintah kritik terus Menkes.
Sementara itu Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyesalkan pemberhentian Prof. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS (K) dari RSUP Kariadi , Semarang.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi melalui unggahan di akun Twitter resmi @PBIDI sebagaimana dilansir, Senin (24/4).
“Sesuai dengan hak warga negara yang dilindungi dalam UUD 1945 yaitu kebebasan berpendapat, mengeluarkan pikiran sebagai akademis dan intelektual, seharusnya tidak disikapi dengan cara-cara yang sangat disayangkan,” ujar Adib.
Adib menjelaskan, dr Zainal termasuk dokter bedah saraf dengan kekhususan yang langka di bidang keilmuan epilepsi yang sangat dibutuhkan masyarakat. “Beliau selama ini aktif sebagai pengajar menghasilkan dokter spesialis bedah saraf yang jumlahnya masih sangat sedikit di Indonesia,” tegas Adib.
Oleh karenanya, PB IDI melalui Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota PB IDI dan IDI Wilayah Jawa Tengah akan melakukan pendampingan hukum, dan memperjuangkan hak-hak sebagai anggota IDI dan warga negara Indonesia.