Tajukpolitik – Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier, menyebut Presiden Jokowi terlalu ambisius terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), sehingga tidak mendengarkan aspirasi masyarakat yang menolak.
“Sejak awal Presiden Jokowi sudah banyak diperingatkan bahwa tidak tepat membangun IKN baru. Sama seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Tapi Presiden Jokowi ngotot dan hasilnya seperti yang kita lihat yaitu berantakan menjadi proyek yang bakal merugi,” tegasnya, Kamis (8/12).
Ia menyebut sebaiknya Jokowi mendengarkan aspirasi masyarakat yang menolak pembangunan IKN karena dinilai akan merugikan keuangan negara, seperti pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Teranyar, Jokowi memastikan tidak grogi dengan anggaran Rp 460 triliun untuk pembangunan IKN. Sebab, uang tersebut relatif lebih kecil jika dibandingkan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 1.200 triliun.
Fuad menegaskan jika pembangunan IKN tetap dipaksakan dengan menggunakan APBN, maka tidak menutup kemungkinan dana yang akan diambil datang dari utang luar negeri. Semua itu akan dipayungi oleh UU IKN.
“Tapi UU IKN itu adalah UU yang rapuh dukungan rakyat, dan saya yakin presiden juga tahu tentang ini, cuma ambisi saja,” imbuhnya.