TajukPolitik – Pengamat politik Rocky Gerung menegaskan bahwa sebenarnya penyebab 6 tahun proyek sodetan Kali Ciliwung mangkrak adalah Presiden Jokowi.
Hal tersebut Rocky Gerung sampaikan untuk menjawab pernyataan Jokowi yang menyebut proyek sodetan Kali Ciliwung mangkrak selama 6 tahun. Tanggapan tersebut disampaikan dalam tayangan Channel YouTube pribadi miliknya.
Dalam tayangan tersebut, Rocky Gerung menyinggung soal proyek tersebut mangkrak selama 6 tahun karena terkendala masalah pembebasan lahan, lebih tepatnya di era Ahok jadi Gubernur.
“Kalau soal sodetan 6 tahun mangkrak artinya 6 tahun Presiden Jokowi memangkrakkan itu. Karena itu tugas presiden, kan? Kenapa Jakarta banjir? Karena tidak ada sodetan yang memungkinkan air itu pergi dari genangan Jakarta,” ungkap Rocky Gerung dikutip tajuknasional.com dari Channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (27/1).
Rocky Gerung juga mengungkit salah satu janji Jokowi saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Rocky Gerung pun mengatakan bahwa saat itu, Jokowi berjanji mengatasi banjir lebih mudah seandainya dirinya menjadi presiden.
Karena hal itu, Rocky Gerung menegaskan bahwa seandainya proyek sodetan Kali Ciliwung mangkrak, itu bukan permasalahan Anies, melainkan permasalahan Jokowi.
Bahkan seandainya, kata Rocky Gerung, Anies tidak menyelesaikan persoalan banjir sekalipun. Rocky Gerung menilai bahwa hal itu bukan salah Anies tetapi salah Jokowi lantaran telah berjanji.
“Jadi ini proyek Jokowi yang mangkrak. Kan Jokowi yang bilang pokoknya beres Jakarta. Ini bukan problem Anies, ini problem Jokowi. Dia yang berjanji kok. Dia nggak selesaiin banjir pun Anies nggak ada masalah karena Jokowi yang bilang enggak usah dipikirin (banjir),” imbuh Rocky Gerung.
Sebelumnya, pernyataan Presiden Jokowi soal sodetan Kali Ciliwung yang sudah berhenti selama 6 tahun terutama di masa Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dinilai salah kaprah.
Hal ini karena dalam akun Twitter resmi Kementerian PUPR menyebut bahwa proyek sodetan Kali Ciliwung ini sudah dikerjakan pada tahun 2021.
Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan terowongan (sudetan) dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) pada TA 2021. Sebelumnya, pembangunan sudetan ini telah dilaksanakan sepanjang 550 m pada tahun 2013-2015,” ucap akun Twitter Kementerian PUPR, pada 4 Agustus 2021.