TajukPolitik – Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) di Banten menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM subsidi.
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap pemerintah atas kenaikan harga BBM Subsidi.
Para Pengemudi Ojol banten tersebut menilai, ekonomi Indonesia tidak akan pulih dengan kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM. Justru hal itu akan memicu kenaikan harga pangan.
Salah satu massa aksi, Triyono mengatakan, pengemudi Ojol sedang ditindas dengan sistem, baik melalui pemerintah atau pun aplikator.
“Yang lebih hebat, driver Ojol sedang berada di penindasan sistem. Untuk itu kami mohon masyarakat Indonesia mendukung penyuaraan penolakan kami,” katanya saat ditemui di lokasi, Senin (12/9/2022).
Ia menerangkan, penyampaian penolakan sengaja dilakukan di depan Kantor Gubernur Banten agar aspirasinya disampaikan ke pemerintah pusat.
“Kita ke Pemprov nanti ke pusat mereka yang mengurus,” terangnya.
Menurutnya, massa aksi yang hadir di penolakan BBM hampir 2 ribu pengemudi Ojol roda dua dan roda empat.
“Massa aksi ada seribu sampai 2 ribu,” ungkapnya.
Dari tuntutan yang dibacakan, mereka menuntut pemerintah agar mencabut dan batalkan kenaikan harga BBM, cabut izin aplikator yang tidak mematuhi regulasi.
Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan kembali berlangsung di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Kali ini, giliran kelompok buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) yang akan turun ke jalan menuntut Presiden Joko Widodo menurunkan harga BBM.
Sekretaris Jenderal Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia Sunarno mengatakan, massa akan terlebih dulu berkumpul di depan gedung International Labour Organization (ILO) di Jalan MH Thamrin pukul 10.00 WIB.
Selanjutnya, massa buruh akan bergerak bersama-sama menuju Istana Kepresidenan.
Sunarno menegaskan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM harus ditolak karena membuat kondisi ekonomi masyarakat makin sulit.
“Kebijakan menaikan harga BBM ini menambah rangkaian kebijakan Pemerintah yang membuat masyarakat semakin terpuruk dan menderita,” kata Sunarno, Selasa (13/9/2022).
Ia mengatakan, kenaikan harga BBM jelas mempunyai efek domino yang ditimbulkan, yakni kenaikan harga bahan-bahan pokok akibat biaya produksi dan distribusi yang juga meningkat.
Ia pun heran mengapa pemerintah tak menghentikan saja proyek pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan jika memang kondisi keuangan negara sedang sulit.
Pemerintah justru lebih memilih memangkas subsidi BBM demi menyehatkan keuangan negara.
“Pemerintah mengambil sikap ini tanpa terlebih dahulu memilih kebijakan alternatif yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat seperti merekonstruksi APBN dan mengalihkan pendanaan proyek IKN,” kata dia.