TajukPolitik – Laode Basir, Koordinator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), menyorot pergerakan relawan Ganjar Pranowo yang membagikan sembako di masjid dan tidak dihakimi sebagai politisasi SARA.
Menurutnya hal itu berbanding terbalik ketika muncul tabloid Anies Baswedan.
Saat ada tabloid yang memuat tentang Anies beredar di Masjid Al-Amin, Jalan Pelabuhan Tanjung Perak, Bakalankrajan, Sukun, Kota Malang justru dianggap sebagai propaganda SARA di rumah ibadah.
“Kalau dikaitkan dengan SARA atau apa segala, nampaknya masyarakat harus sudah mulai agak bijak. Ketika tim relawan lain pada saat ini bagi-bagi sembako bagaimana tim Ganjar membagi sembako di masjid, bakti sosial, bagi kaos di masjid itu boleh dan tidak dianggap SARA, padahal itu tim loh,” katanya, Jumat (23/9/2022).
Menurutnya kalau temanya tentang Anies langsung saja dianggap muatan SARA.
“Kalau yang temanya mengenai Mas Anies lalu kemudian itu dianggap SARA, di mana logikanya,” imbuhnya.
Dia mengatakan, telah melihat isi tabloid itu. Isinya menyangkut profil Anies Baswedan. Konten tabloid itu juga tidak menjelek-jelekan siapapun. Justru, kata dia, cara itu merupakan pilihan cerdas politisi yang santun.
“Tidak ada menghina orang. Yang ada dia memang menyampaikan secara objektif, siapa Anies Baswedan dan bagaimana. Prestasinya,” ungkapnya.
Dia mengakui pernah membawa beberapa eksemplar tabloid KBA News ke Malang, Jawa Timur. Namun, tabloid itu hanya diserahkan ke Ketua Relawan ANIES tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Tabloid itu dibawa untuk memudahkan para pendukung Anies mengetahui seluk beluk hingga kiprah Anies dalam politik.
“Kan masih ada juga relawan kami di daerah-daerah yang belum tau banget tentang Mas Anies, makanya saya bawa tabloid itu minta mereka baca profil Mas Anies,” ujarnya.