TajukPolitik – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meninjau bantuan air bersih di Kalurahan Banyusuco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Prabowo menargetkan 7 ribu hektare lahan di Gunungkidul bisa diairi.
“Saya meninjau proyek pengairan di Gunungkidul ini,” jelas Prabowo kepada wartawan, Senin (3/6).
Presiden terpilih itu mengungkapkan pelaksanaan air bersih tersebut merupakan bantuan dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Dia mengatakan ada potensi air yang sangat besar.
“Yang dilaksanakan oleh Universitas Pertahanan. Ada potensi air yang sangat besar,” katanya.
Hingga kini, Prabowo menyebutkan ada sekitar 700 hektare lahan yang dapat dialiri air bersih. Dia berharap nantinya ada sekitar 7 ribu hektare sawah yang bisa dialiri air.
“Hari ini sudah sekitar 700 hektare yang bisa diairi. Nanti mudah-mudahan bisa terus sampai, ya insyaallah bisa sampai 7 ribu hektare,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhan RI, Letjen TNI Jonni Mahroza, mengatakan pengairan tersebut mencakup 1.009 hektare di wilayah Kalurahan Banyusuco dan Karangduwet.
“Barusan Bapak Menteri Pertahanan atau Presiden terpilih 2024-2029 meninjau proyek pompanisasi dan pipanisasi untuk pengairan lebih kurang 1.009 hektare di wilayah Banyusoco dan Karangduwet di Gunungkidul,” jelas Jonni kepada wartawan.
Jonni mengatakan proyek tersebut memanfaatkan air yang berada di goa dalam tanah. Pengaliran air tersebut, Jonni menerangkan, menggunakan tenaga surya.
“Jadi ini proyek pengairan dengan memanfaatkan air goa tanah. Kita mengalirkan air dari goa ke atas menggunakan tenaga surya panel,” katanya.
“Kemudian kita mengalirkan ke sawah-sawah menggunakan tandon-tandon pembagi yang menggunakan 82 tandon di lima titik dan menggunakan pipa sepanjang 79 km totalnya,” lanjutnya.
Alasannya memberi bantuan air bersih ke Gunungkidul, Jonni mengatakan sebab Bumi Handayani selalu dilanda kekeringan. Dia mengatakan sebelumnya pihaknya membantu pengairan untuk kebutuhan rumah tangga. Kini pihaknya memperluas bantuan tersebut hingga kebutuhan pertanian.
“Karena memang Gunungkidul terkenal selalu kesulitan air saat musim kemarau. Ini kita melanjutkan proyek yang dulu sudah kita mulai untuk konsumsi air rumah tangga sekarang beralih untuk pertanian,” ujarnya.
“Selama ini (petani di Gunungkidul) menggunakan air tadah hujan, hanya satu kali setahun. Dengan proyek ini mudah-mudahan bisa tiga kali setahun,” imbuhnya.
Ke depannya, Jonni mengungkapkan masih ada 15 goa yang berpotensi untuk dimanfaatkan mengairi sekitar 7.400 hektare lahan. Dia mengatakan hal tersebut merupakan perintah dari Prabowo.
“Langkah selanjutnya kita masih ada 15 titik goa lagi yang potensi untuk mengairi sekitar 7.400 hektare. Tadi sudah ada perintah dari bapak Prabowo untuk melanjutkan,” katanya.