Kamis, 21 November, 2024

PKS Puji Pernyataan SBY Adanya Tanda Pemilu Tak Jujur, Mardani: Bagus Sekali Membuat Kita Waspada

TajukPolitik – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera puji pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 tak jujur.

Menurut Mardani, apa yang disampaikan SBY tersebut harus menjadi peringatan bagi semua pihak. Agar semua bisa mewaspadai akan kecurangan yang bakal terjadi.

“Pernyataan Pak SBY bahwa ada peluang pemilu tidak jujur, bagus sekali membuat kita semua waspada,” kata Mardani di Gedung DPR pada Senin, 19 September 2022.

Karena, Mardani yang juga Anggota DPR Fraksi PKS ini melihat, di lapangan masih ditemukan kecurangan. Apalagi, kata dia, isu masa jabatan Presiden Republik Indonesia ini terus dimunculkan. Baik itu isu 3 periode maupun isu Joko Widodo (Jokowi) bisa mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024.

“Kalau ada isu 3 periode, ada isu wapres, isu macam-macam, justru semua harus waspada. Karena di lapangan memang masih ditemukan kecurangan,” jelas dia

Maka dari itu, Mardani menyebut pernyataan Presiden RI ke-6 SBY tersebut sangat bagus untuk semua pihak, supaya menciptakan pemilu yang jujur dan adil pada 2024 mendatang. “Kemungkinan ada aktor atau usaha untuk membuat pemilu tidak jujur dan adil. Pak SBY bagus peringatan buat kita semua,” ujarnya.

Sebelumnya, SBY mengatakan ada informasi Pemilu 2024 akan dibuat tidak adil dan jujur. Dia menyebut ada kemungkinan Pilpres 2024 diarahkan hanya diikuti dua kandidat. SBY pun memutuskan untuk turun gunung pada pemilu mendatang. Dia ingin memastikan pemilu tidak dicurangi.

Terpisah, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangengmenyebut pernyataan SBYsoal kekhawatiran praktik kecurangan di Pemilu 2024 berasal dari orang tepercaya. Namun ia tidak membeberkan secara gamblang.

“Info yang disampaikan ke Pak SBY dan dari orang dipercayalah. Orang itu dengar langsung,” kata Andi saat dihubungi, Senin (19/9).

Andi juga mengaku menerima informasi upaya penjegalan AniesBaswedan maju di pencalonan presiden 2024 akan dilakukan lewat instrumen hukum.

“Kami mendapat informasi tentang hal itu, melakukan, menjegal calon-calon tertentu dengan instrumen hukum misalnya,” kata dia saat dihubungi, Senin (19/9).

Sebagai partai oposisi, Andi menyebut informasi itu memang harus diungkap. Dengan begitu, dia berharap upaya tersebut tak akan terjadi.

Andi menambahkan penolakan Partai Demokrat terhadap upaya penjegalan Anies dilakukan sama halnya saat pihaknya menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Termasuk isu pencalonan Jokowi sebagai calon wakil presiden di 2024.

“Mudah-mudahan diurungkan niatnya, kan kadang-kadang test the water, yang begitu begitu, kalau ga ada perlawanan, kalau semua diem-diem aja ya jalan terus dia,” katanya.

Selain kabar penjegalan Anies di pencalonan presiden, Andi mengaku pihaknya juga menerima kabar upaya skenario agar Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon.

Partai Demokrat berharap agar Pemilu dan Pilpres 2024 berjalan seperti Pilpres 2004 dan 2009. Kala itu, kata Andi, pilpres diikuti hingga tiga hingga lima pasangan calon.

“Sekarang juga bisa. Presidential Treshold 20 persen kan bisa empat pasang. PDIP bisa jalan sendiri, Prabowo-PKB, lalu KIB, kami pun bangun sedang membangun koalisi bersama Nasdem dan PKS walau dalam proses,” katanya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini