TajukNasional Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mendukung usulan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi terkait penerapan konsep Work From Anywhere (WFA) sebagai solusi mengurangi potensi kemacetan selama mudik Lebaran dan Hari Raya Nyepi 2025. Menurut Huda, WFA dapat memberi kelonggaran waktu bagi masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan mudik, sehingga dapat menghindari penumpukan di jalur transportasi.
“Konsep WFA ini layak dikaji lebih dalam agar pemudik tidak menumpuk di satu waktu perjalanan. Dengan begitu, potensi kemacetan di jalan tol, bandara, dan pelabuhan bisa diminimalkan,” ujar Syaiful Huda dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi sebelumnya mengusulkan penerapan WFA pada periode 24-27 Maret 2025 dan 8-11 April 2025, menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025 serta Idul Fitri yang diperkirakan berlangsung pada 31 Maret atau 1 April 2025.
Huda menilai, berdekatan waktunya dua hari besar tersebut dapat meningkatkan potensi kemacetan akibat melonjaknya pergerakan orang dan barang. Berdasarkan data, saat mudik Lebaran biasanya terjadi pergerakan hingga 193 juta jiwa, dan kombinasi dengan mudik Nyepi diperkirakan dapat meningkat hingga 197 juta jiwa.
“Situasi ini membutuhkan antisipasi matang, terutama karena layanan pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai akan berhenti sementara saat Nyepi. Dengan konsep WFA, pemudik dari Bali dan sekitarnya bisa lebih leluasa menyesuaikan jadwal perjalanan mereka,” ujar politisi PKB tersebut.
Huda juga menyoroti dampak serius dari kemacetan yang terjadi setiap musim mudik, mulai dari kelelahan akibat perjalanan panjang (travel fatigue) hingga kerugian material yang sulit diukur. Ia menegaskan, WFA dapat menjadi solusi agar pemudik tidak harus memadatkan perjalanan pada periode cuti bersama yang biasanya hanya 3-4 hari sebelum hari raya.
“Dengan WFA, rekayasa lalu lintas bisa dilakukan lebih awal, sehingga potensi kemacetan panjang bisa dihindari,” ujarnya.
Meski demikian, Huda menekankan pentingnya persiapan matang jika konsep WFA benar-benar diterapkan. Ia menyoroti perlunya panduan yang jelas, kesiapan dari seluruh pemangku kepentingan, serta dukungan infrastruktur digital yang memadai.
“Dukungan aturan yang jelas dan kesiapan teknologi sangat penting agar pegawai, baik PNS maupun swasta, dapat bekerja dengan lancar tanpa kendala teknis meskipun jauh dari kantor,” tutup Huda.