Minggu, 9 Februari, 2025

Pimpinan DPR Kecam Penembakan PMI oleh Otoritas Malaysia, Desak Perlindungan dan Investigasi

TajukNasional Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengecam keras penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh otoritas Malaysia yang mengakibatkan satu orang tewas. Ia meminta pemerintah, melalui instansi terkait, memberikan perlindungan maksimal bagi korban yang saat ini masih dirawat di fasilitas kesehatan di Malaysia.

“Duka cita mendalam bagi PMI yang menjadi korban tewas dan luka-luka akibat penembakan di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Kami mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan personel otoritas Malaysia tersebut,” ujar Cucun dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/1/2025).

Kronologi Insiden Penembakan

Insiden ini terjadi pada Jumat (24/1) di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Lima PMI menjadi korban setelah kapal mereka ditembaki oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Satu orang tewas, sementara empat lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu dalam kondisi kritis. Para korban yang terluka diketahui berasal dari Aceh, sedangkan korban meninggal dunia berasal dari Riau.

Menurut laporan, penembakan terjadi saat 26 PMI non-prosedural berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan boat. Saat dikejar oleh kapal patroli APMM, petugas disebut melepaskan tembakan dari jarak sekitar 20 hingga 25 meter.

Desakan Investigasi dan Perlindungan bagi PMI

Cucun menilai penggunaan senjata api oleh APMM dalam insiden ini tidak dapat dibenarkan dan tergolong berlebihan.

“Jika memang diperlukan tindakan, seharusnya dilakukan dengan pendekatan yang lebih humanis. Penggunaan senjata api terhadap warga sipil sangat berlebihan,” tegas Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.

Ia pun mendukung langkah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur yang telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk mendorong investigasi mendalam terkait insiden ini, termasuk kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force).

“Indonesia harus meminta pertanggungjawaban dari Malaysia atas penembakan yang menyebabkan hilangnya nyawa warga kita,” tegas politisi Fraksi PKB ini.

Cucun juga meminta Kementerian Luar Negeri, KBRI, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), dan atase kepolisian untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia guna memastikan perlindungan bagi para korban.

Saat ini, para PMI yang terluka masih berada dalam pengawasan APMM. Cucun berharap pemerintah Indonesia segera memberikan pendampingan hukum dan memastikan hak-hak para PMI tetap terlindungi.

“Pemerintah harus hadir untuk melindungi PMI yang terluka, serta memastikan akuntabilitas proses hukum di Malaysia berjalan dengan transparan dan adil,” pungkasnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini