TajukPolitik – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron minta Dirut Angkasa Pura II jangan lalai dalam mengelola Bandara Kualanamu.
“Dirut AP II sdr. Awaludin @AngkasaPura_2 jangan lalai dalam mengelola bandara, pengaduan masyarakat apapun harus diseriusi,” tutur Herman dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Kamis (4/5).
Politisi Demokrat ini pun menagih janji Angkasa Pura akan lebih baik setelah bekerjasama dengan pihak swasta.
“Bukankah janjinya setelah dikerjasamakan dengan pihak swasta akan lebih baik? Harus ada evaluasi menyeluruh atas kejadian ini,” tukasnya.
Seperti diketahui seorang wanita, Asiah Shinta Dewi Hasibuan, tewas usah terjatuh dari lift di Bandara Kualanamu. Keluarga Asiah, Raja Hasibuan, mengungkap percakapan terakhir korban lewat telepon saat terjebak di dalam lift.
Asiah menggunakan lift yang berada di sisi kiri pintu masuk Bandara Kualanamu pada sekitar pukul 20.15 WIB. Asiah sempat menelepon keponakan dan mengaku terjebak di dalam lift.
Telepon itu merupakan komunikasi terakhir Asiah dengan keluarga. Kepada Asiah, keponakannya itu sempat bertanya di lift mana Asiah terjebak, tapi tidak lagi ada jawaban.
Keponakan Asiah kemudian menelpon orang tuanya yang menunggu di mobil dan meminta agar mengecek kondisi Asiah. Keluarga saat itu sempat meminta bantuan dari sekuriti Bandara Kualanamu.
Nah yang anehnya, itu kan kami begitu, nah ini supaya berita ini jangan asal-asal ya kan, setelah kejadian itu keponakan kami itu menelpon mamaknya ‘Ma itu kok Bu Ci nggak sampai-sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba lah ma tolong mamak apakan ke bagian sekuritinya,” ucapnya.
Raja mengatakan keluarga sudah mencoba mencari Asiah usai hilang kontak. Mereka sudah meminta bantuan ke pihak bandara.
Namun menurutnya pihak bandara tidak membantu maksimal secara maksimal, termasuk tidak mengecek CCTV secara keseluruhan.
Hingga akhirnya, Asiah ditemukan tewas di bawah lift bandara. Keluarga pun merasa kesal karena usai Asiah ditemukan, video Asiah itu tersebar luas.
Sementara itu lima orang personel Bandara Kualanamu dipecat, ini jadi buntut panjang tewasnya seorang perempuan di lift Bandara Kualanamu.
5 orang itu terdiri dari 2 pejabat Senior Manager dan 3 Operation Security dicopot dari jabatannya.
Pencopotan dinilai sebagai bentuk evaluasi yang akan dilakukan oleh pihak Bandara Kualanamu.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi, Achmad Rifai mengatakan bahwa hal tersebut sebagai upaya perbaikan.
“Sebagai bentuk perbaikan, kami melakukan langkah-langkah di antaranya 5 personel dinonaktifkan yakni 2 pejabat Senior Manager yang membidangi fungsi operasi dan teknik, serta 3 Personel Operation Security yang membidangi cctv operator, sambil menunggu hasil pemeriksaan kepolisian lebih lanjut,”
Tim Labfor Bareskrim Polri bersama Labfor Polda Sumatera Utara menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara dimulai dari lantai dasar di mana jenazah korban ditemukan di bawah lift.
Pemeriksaan dilakukan pada bagian panel listrik lift yang ada di dalam dan luar lift. Kemudian, Tim Labfor naik ke lantai dua dan memeriksa bagian tombol-tombol lift.
Tim juga memeriksa bagian celah selebar 60 sentimeter, antara lantai dan lift di pintu seberang. Polisi juga menyelidiki mengapa pintu lift bisa terbuka.
Ahli Mekanikal Elektrikal bilang celah antara lift dan pintu adalah hal yang wajar. Celah jadi jalan petugas mekanik jika ada perbaikan. Celah akan tertutup jika lift tiba di lantai yang dituju, sehingga celah tak terlihat.
Sementara soal pintu lift yang terbuka, alhi menyebut pintu lift tak mungkin terbuka jika lift belum tiba di lantai yang dituju, kecuali sistem penguncian lift bermasalah.