Minggu, 5 Januari, 2025

Penutupan Stasiun Karet Dikecam Pengguna KRL: Kebijakan Tidak Berpihak pada Pekerja

TajukNasional Rencana penutupan Stasiun Karet oleh pemerintah menuai kritik tajam dari sejumlah pengguna KRL Commuter Line. Para pekerja yang rutin menggunakan stasiun tersebut menilai kebijakan ini tidak tepat dan berpotensi menyulitkan mobilitas mereka di Jakarta.

Luke (27), seorang karyawan swasta, adalah salah satu pengguna setia Stasiun Karet. Setiap hari, ia melakukan perjalanan dari Stasiun Tanjung Barat ke Stasiun Karet, yang berjarak sekitar 750 meter dari kantornya di kawasan Karet Tengsin.

“Stasiun Karet sangat penting bagi kami. Jika ditutup, ini akan menjadi awal kesulitan besar bagi banyak orang,” ujar Luke, Jumat (3/1).

Menurutnya, Stasiun Sudirman Baru BNI City tidak bisa menjadi alternatif ideal karena jaraknya lebih dari satu kilometer dari kantornya, tanpa dukungan trotoar yang memadai. Opsi lain, seperti transit di Stasiun Tebet dan menggunakan Jak Lingko, dinilai tidak praktis karena akan menyebabkan penumpukan penumpang dan memperparah kemacetan di kawasan Kuningan dan Kasablanka.

“Kalau harus naik motor, ada risiko macet dan keamanan di jalan yang harus saya hadapi,” tambahnya.

Wibi Pangestu Pratama, karyawan swasta lain yang juga rutin menggunakan Stasiun Karet, turut mengecam rencana ini. Ia mempertanyakan alasan pemerintah lebih memilih mempertahankan Stasiun Sudirman Baru BNI City, yang menurutnya tumpang tindih dengan fungsi stasiun lain di kawasan tersebut.

“Kalau pejabat KAI menyarankan jalan kaki dari BNI City ke Karet, saya sarankan mereka coba dulu sendiri, terutama di jam-jam sibuk, untuk memahami situasi sebenarnya,” kata Wibi.

Ia juga mengkritik kebijakan yang dinilai tidak berorientasi pada kebutuhan pelanggan. “Stasiun Karet melayani banyak pekerja di Karet Tengsin, Mega Kuningan, dan sebagian Sudirman. Jumlah pengguna Karet dan Sudirman jauh lebih banyak dibanding BNI City,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan rencana penutupan Stasiun Karet sebagai bagian dari optimalisasi pelayanan perkeretaapian. Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha, menyebut penutupan tersebut didasarkan pada jarak yang terlalu dekat antara Stasiun Karet dan Sudirman Baru BNI City.

“Stasiun Karet akan ditutup karena jaraknya sangat dekat dengan BNI City. Kita sudah buat selasar untuk mempermudah akses ke BNI City, sehingga trafik akan lebih cepat,” kata Rudi.

Namun, para pengguna KRL mendesak pemerintah dan PT KAI untuk meninjau ulang keputusan ini. Mereka berharap kebijakan transportasi publik dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kenyamanan pengguna, bukan sekadar efisiensi teknis.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini