TajukPolitik – Pengamat Politik Jerry Massie menanggapi pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait ada kemungkinan ketidakadilan dalam Pemilu 2024 mendatang.
Jerry menilai pernyataan tersebut hanya sebuah peringatan untuk berhati-hati.
“Wajar jika SBY menyatakan pendapatnya soal Pemilu 2024,” ujar Jerry, Selasa (20/9/2022)
Ia mengatakan kekhawatiran SBY itu bisa muncul usai banyaknya pengalaman yang menimpa Partai Demokrat.
“Sama seperti Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang peduli kepada bangsa dan negara meski caranya berbeda-beda,” tuturnya.
Menurutnya, SBY tidak melakukan kesalahan saat menyampaikan narasi adanya dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.
“Itu kan narasinya SBY, orang-orang juga bisa menerjemahkan kalimatnya dengan interpretasi masing-masing,” katanya.
Menurutnya, SBY tidak melakukan kesalahan saat menyampaikan narasi adanya dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.
“Itu kan narasinya SBY, orang-orang juga bisa menerjemahkan kalimatnya dengan interpretasi masing-masing,” katanya.
“Itu sangat normatif dan wajar. Pernyataannya bersifat imbauan agar pemilu dilaksanakan jujur, adil, dan berintegritas,” tutur Jerry.
Sebelumnya, SBY mengungkapkan bakal ada kecurangan di pemilu 2024 yang mana dia memutuskan akan turun gunung.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY Kamis (15/9/22).
Mengenai pernyataan SBY yang menggemparkan ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Refly menyinggung soal hebohnya isu penjegalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini direpresentasikan sebagai penantang terkuat di luar lingkar kekuasaan Jokowi.
Anies Baswedan yang digadang-gadang akan maju dengan diusung PKS dan Demokrat serta NasDem yang saat ini merupakan partai lingkaran istana, disebut akan “diganggu” khususnya perihal keterlibatan NasDem sehingga syarat Presidential Thershold 20% tidak akan pernah terwujud bagi pihak di luar lingkar kekuasaan.
“Skenarionya adalah NasDem pasti akan dijepit, akan “diancam” agar tidak menjagokan Anies Baswedan, karena begitu NasDem menjagokan Anies Baswedan maka diperkirakan PKS dan Demokrat akan ikut gerbong ini untuk mengajukan Anies-AHY, Anies-Khofifah, atau Anies dengan aktor lainnya yang bisa mengeruk suara terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelas Refly melalui kanal Youtube-nya, dikutip Minggu (18/9/22).
Karenanya apa yang disempaikan oleh SBY yang juga telah memantik respons dari beberapa pihak yang berada di lingkar kekuasaan disebut Refly tidak berlebihan.
Indikasi adanya kecurangan bahkan menurut Refly dilakukan oleh beberapa instansi terkait.
“Sepenuhnya saya sepakat, saya setuju ada indikasi kecurangan berpemilu dan celakanya ini dilegitimasi dan di justifikasi oleh lembaga-lembaga resmi, oleh DPR, MK, dan terutama oleh Presiden atau lembaga kepresidenan,” jelas Refly.