TajukPolitik – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyarankan agar pada Pemilihan Umum 2024 dapat menampilkan minimal tiga pasang calon (Paslon) presiden dan calon wakil presiden.
“Kalau kita punya empat calon presiden atau tiga calon presiden, masyarakat pada tahap election untuk memilih, mereka punya banyak alternatif, punya banyak menu varian yang disajikan,” kata Pangi dalam diskusi pemilu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 29 September 2022.
Ia menegaskan, jika ditanyakan mengapa tidak boleh dua pasang calon presiden (capres) karena dapat merusak tenun dan politik kebangsaan.
“Saya merasakan kerusakan pada dua periode pemilihan presiden sebelumnya sehingga minimal harus ada tiga sampai empat poros untuk mencegah politik identitas, polarisasi dan keterbelahan. Itu kan niat baik,” kata CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting itu.
Selain itu, hasil survei terbaru Voxpol juga menyebutkan sekitar 40,6 persen responden menginginkan lebih dari dua calon presiden pada Pemilu 2024. Alasannya responden untuk mendapatkan pemimpin alternatif.
Survei tersebut menyatakan terdapat 31 persen responden yang beralasan agar tidak terjadi konflik sosial dan perpecahan di masyarakat. Makin banyak pasangan calon presiden maka alternatif dan varian pemimpin yang ditawarkan kepada masyarakat makin banyak.
“Wajar kemudian pemilih milenial, yang anak muda, mereka bosan dan jenuh, apalagi calon presiden wajah lama. Partisipasi mereka bisa turun. Bahkan saya pernah diskusi sama kaum milenial usia 17-39 tahun, kenapa enggak milih calon presiden? Karena tidak ada yang segar, mereka ingin ada yang baru,” ujarnya.
Seperti diketahui Gerindra sendiri saat ini sudah memastikan akan kembali mengusung Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 mendatang. berarti sudah 4 kali Prabowo mengikuti Pilpres, satu kali sebagai Cawapres dan tiga kali sebagai Capres.
Prabowo sudah tiga kali mengalami kekalahan dalam Pilres. Pertama saat dia menjadi cawapresnya Megawati dan harus kalah telak oleh pasangan SBY-Boediono. Kemudian Prabowo menjadi Capres berpasangan dengan Hatta Rajasa dan kalah oleh Jokowi-JK, kemudian Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno kalah dari jokowi-Makruf Amin. Mungkin Prabowo masih penasaran hingga tak bosan maju kembali.
