Jumat, 14 Maret, 2025

Pemerintah Berikan Subsidi Kendaraan Listrik, Adhie Massardi: Saatnya Pemuka Agama Rukyah Istana

TajukPolitik – Koordinator Indonesia Bersih (KIB) Adhie Massardi, anggap jahat rencana pemerintah menggelontorkan subsidi bagi pembelian motor dan mobil listrik di tahun 2023 mendatang.

Sebab di satu sisi, pemerintah juga mengurangi subsidi pembiayaan iuran BPJS, pupuk, bahan bakar minyak (BBM), hingga tarif dasar listrik (TDL).

Adhie Massardi menilai wacana yang didengungkan pemerintah itu menyimpang dari cita-cita bernegara, yakni mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia dan bukan justru menindas rakyat kecil.

Menukil kata-kata Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil saat protes dengan dana bagi hasil produksi minyak yang dirasa tidak adil, Adhie Massardi menilai memang ada iblis dan setan yang sedang menggoda penguasa sehingga penindasan terjadi.

“Provokator paling potensial goda penguasa untuk menyimpang dan menindas rakyat adalah iblis dan setan. Ini nyata. Ada dalam Kitab Suci semua agama Ilahi,” kata Adhie melalui akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Selasa (20/12).

Atas dasar itu, kata Adhie, jalan terakhir yang bisa ditempuh adalah para pemuka agama menggelar doa bersama, atau dalam agama Islam disebut ruqyah di Istana Negara dalam rangka mengusir watak iblis dan setan.

“Maka saatnya para pemuka agama gelar doa bersama (ruqyah) di Istana & Kemenkeu untuk usir iblis dan setan,” tegasnya.

Sebab, sambungnya, selama ini kritik dan unjuk rasa rakyat dinilai sudah tak mampu meluruskan jalannya pemerintahan agar seusai amanat konstitusi.

“Jalan akhir dengan doa bersama, minta pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala,” pungkasnya.

Rencana pemerintah untuk memberikan subsidi sebesar Rp 80 juta untuk setiap pembelian 1 unit mobil listrik baru mendapat penolakan. Alih-alih untuk mobil listrik, lebih baik subsidi pembelian kendaraan listrik diberikan hanya khusus untuk motor listrik.

Pasalnya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai masyarakat Indonesia bakal lebih banyak cenderung menggunakan motor listrik ketimbang mobil listrik. Dengan demikian, maka pemberian subsidi untuk kendaraan listrik setidaknya dapat lebih tepat sasaran.

“Kalau untuk mobil listrik jadi kurang pas gitu ya, karena mobil ini ya yang beli relatif secara ekonomi lebih maju jadi kalau motor itu bahkan kalau buat kita lihat sekarang sebagai sumber untuk penghasilan untuk kalangan menengah ke bawah di Indonesia. Jadi ini yang sesuai prioritas memang harus dipikirkan dan menjadi bagian dari desain pemberian insentif untuk kendaraan listrik,” ujar dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (19/12).

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini