TajukPolitik – Politisi PDIP, Trimedya Pandjaitan, yang akrab dipanggil Trimed, kembali mengungkit karir politik Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dia menyebut, bahwa ada jasa Puan Maharani saat Ganjar maju sebagai Cagub (Calon Gubernur) Jawa Tengah.
Menurut Trimed, ketika itu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, ogah melirik calon kepala daerah dari hasil surveinya.
“Ibu tak melihat calon pemimpin dari hasil survei. Dan pada saat di periode pertama Pemilihan Gubernur Jateng, Ganjar itu hasil surveinya 2 sampai 4 persen kok,” jelas Trimed, dikutip dari ILC Karni Ilyas.
Namun, meskipun hasilnya sangat minim, Megawati tetap mencalonkan Ganjar sebagai Cagub. Tujuannya, memberikan regenerasi kepemimpinan di Jateng.
“Kita (saat itu) berani mencalonkan, Ganjar juga uangnya enggak ada, uangnya juga dari Mbak Puan, dari Pak Taufik Kiemas, itu fakta!,” papar Trimed, dilansir dari suara.
Usai menangkan kontestasi di Pilgub Jateng, Ganjar dianggap tak berbuat apa-apa untuk partai berlambang banteng moncong putih itu.
“Lalu apa yang dia lakukan ke partai? Makanya saya bilang dia itu kemlinthi, kita ini ada tradisi kalau mau menginginkan jabatan tertentu itu melakukan pendekatan kepada struktur partai dulu, ke DPC tingkat Kabupaten/Kota, ke DPD, lalu ke kepala daerah yang 70 persen di Jateng itu dari PDIP, bukannya malah ke luar struktur partai,” tambahnya.
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan Puan Maharani merupakan sosok pemimpin yang lahir ditempa oleh waktu dan sejarah. Alasannya, Puan selalu mengikuti perjalanan Presiden Republik Indonesia (RI) kelima, Megawati Soekarnoputri, baik dalam memimpin partai politik, maupun negara.
“Jadi beliau tahu dan merasakan kebersamaan dengan masyarakat, sehingga dalam setiap mengambil kebijakan akan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas,” katanya dalam keterangan resmi
Lebih lanjut, Masinton mengatakan Puan sudah teruji tiga kali ikut Pemilu (Pemilihan Umum) legislatif. “Mbak Puan meraih suara tertinggi dari seluruh daerah pemilihan Anggota DPR di Indonesia. Itu artinya Mbak Puan memiliki kedekatan emosional dengan rakyat di daerah pemilihannya,” kata Masinton
Tak hanya memuji Puan, Masinton juga menyindir seorang tokoh yang namanya kerap muncul dalam hasil survei elektabilitas calon presiden (capres). Menurutnya, sosok tersebut hanya tampil bermodalkan pencitraan, sehingga memperoleh elektabilitas tinggi.
“Kalau dia mencitrakan sebagai pemimpin, ya dia belum jadi pemimpin. Dia baru bermimpi jadi pemimpin, maka dia jual pencitraan diri,” jelasnya.