TajukPolitik – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melenggang menuju periode ketiga pada tahun 2024 mendatang.
Hal ini ia ucapkan karena Presiden Jokowi telah banyak melakukan kerja nyata seperti membangunan infrastruktur di Indonesia dan banyak keberhasilan di era mantan Wali Kota Solo itu.
“Ini sebenarnya masih melihat nilai positifnya Pak Jokowi, beliau berani membubarkan ini, membubarkan ini, itu salut saya kepada beliau. Oleh karenanya, mari dorong beliau untuk tegak, bahkan kalau saya pribadi tambah tiga tahun pun saya masih setuju,” beber Effendi dikutip dari Diskusi Total Politik Minggu(7/8/2022).
Ia melanjutkan bahwa sosok pemimpin kuat ada di diri Presiden Jokowi dan hal itu dibutuhkan untuk menantang arus yang tengah dihadapi.
Bahkan tak segan-segan ia meminta Jokowi untuk jujur jika ingin tiga periode.
“Benar jangan main-main, kita rapuh di dalam itu kalau tidak punya pemimpin yang kuat, beliau saya lihat ada itu. Ketegaran beliau menantang arus, itu yang membuat saya itu hormat dan respect kepada sosok yang namanya Pak Jokowi,” ungkap Effendi.
Effendi mengatakan penambahan masa jabatan Jokowi selama tiga tahun itu tidak menjadi masalah. Asalkan, menurutnya, penambahan itu untuk menuntaskan kemantapan dan kemapanan ideologi.
Musra Relawan Dianggap Menjerumuskan Jokowi
Sejumlah relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menggelar musyawarah rakyat (musra). Namun, kegiatan itu mendapat kritik dari politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon.
Anggota Komisi I itu menilai kegiatan musra relawan hanya menjerumuskan Kepala Negara. Mereka seakan ingin mengeksklusifkan Jokowi hanya milik relawan.
“Jangan dieksklusifkan, jangan dimusrakan, itu ketinggalan, itu ciri-ciri kalian mau mengarahkan (Jokowi) ke jurang,” kata Effendi di diskusi Total Politik, Jakarta, Minggu, 7 Agustus 2021.
Effendi menyampaikan kegiatan tersebut mempersempit ruang kepemilikan Jokowi. Padahal, Jokowi dianggap milik semua pihak.
“Biarkan dia dimiliki seluruh komponen bangsa. Yang tidak suka dia pasti ada respect-nya (menghormati Jokowi),” ungkap dia.
Bahkan, PDI Perjuangan sebagai partai tempat Jokowi bernaung tidak pernah berupaya menghambat ruang gerak Jokowi. Kepala Negara ketujuh itu diberikan kebebasan dan dimiliki semua pihak, termasuk partai politik.
“Ketum kami membiarkan dia (Jokowi) dimiliki semua pihak. Kadang dia pakai jaket kuning, kadang dia pakai jaket biru, kadang dia pakai jaket hijau. Bisa dihitung jari berapa kali dia pakai jaket merah,” ujar dia.
Sementara itu, anggota Dewan Pengarah Musra Relawan Jokowi, Eko Sulistyo, membantah berupaya menjerumuskan Kepala Negara. Mereka tidak berniat mengeksklusifkan Jokowi milik relawan.
“Ya enggak ada lah (menjerumuskan Jokowi),” kata Eko.
Eko menyampaikan tujuan musra hanya untuk menyerap aspirasi masyarakat menjelang tahun politik 2024. Namun, dia tak menyebutkan secara rinci aspirasi yang dimaksud terkait calon presiden (capres) atau aspek lain.
Eko menyampaikan kegiatan tersebut sudah disampaikan ke Jokowi. Kepala Negara juga mempersilakan relawan menyelenggarakan kegiatan tersebut.
“Dan Pak Jokowi menganggap kegiatan ini kegiatan relawan untuk menyerao aspirasi ya monggo-monggo saja,” sebut dia.
Namun, Jokowi mewanti-wanti kepada relawan agar tak mengaitkan hasil musra dengannya jika menyangkut nama capres. Jokowi berupaya netral terkait kontestasi Pilpres 2024.
“Kalau nanti ada nama-nama nanti enggak bagus. Saya kira itu saja,” ujar dia.
Dalam kesemoatan yang sama, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai musra relawan penting bagi Jokowi. Kepala Negara dinilai tak akan mengabaikan kegiatan tersebut meski hanya diselenggarakan para relawan.
“Jadi menurut saya Pak Jokowi sangat memperhatikan musra ini,” kata Qodari.
Dia menilai hasil musra bakal menjadi salah satu pertimbangan bagi Jokowi dalam menyikapi tahun politik 2024. Jokowi dinilai tak hanya mengacu pada masukan partai atau melihat perkembangan politik.
“Pak Jokowi dalam mengarungi perjalanan 2024 pasti lihat ke kiri dan kanan. Lihat dari masyarakat, termasuk parpol, termasuk relawan ini,” ujar dia.