Rabu, 16 Oktober, 2024

Nilai AHY Jauh Lebih Baik dari Gibran, Pengamat: Wacana Gibran Wapres Lecehkan Intelektualisme Rakyat

TajukPolitik – Pengamat Politik dan Ekonomi, Anthony Budiawan menilai ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jauh lebih baik dari Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi Cawapres Anies Baswedan.

Hal ini ia ungkap memberi respons terkait wacana Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 yang dilontarkan NasDem.

“Kalau berpikir objektif, kalau hanya ada AHY dan Gibran, masyarakat mungkin setuju AHY dalam segala hal jauh lebih baik, di samping sebagai Ketum (calon) partai koalisi. Jadi, mengusung Gibran membuat masyarakat curiga, Nasdem hanya mau cari selamat dari kemungkinan di-reshuffle?” tulisnya dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Senin (21/11).

Menurut Anthony, wacana tersebut patut dicurigai. Dengan memasangkan Anies dan Gibran, orientasinya akan beda dari harapan sebagian besar masyarakat.

“Wacana pasang gibran sebagai Wapres patut dicurigai hanya sebagai petualang politik yang berorientasi kekuasaan belaka, tidak memikirkan kepentingan bangsa, serta melecehkan intelektualisme rakyat Indonesia: dianggap sebagai objek politik yang bodoh?” tukasnya.

Sebelumnya DPP Partai Demokrat meminta Partai Nasdem konsentrasi terhadap hal-hal yang sudah dibicarakan dalam wacana koalisi bersama Demokrat-Nasdem-PKS.

Hal itu ditegaskan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief merespons pernyataan Waketum Nasdem Ahmad Ali yang menyebut terbuka peluang bagi Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Ahmad Ali setelah Anies bertemu dengan Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/11).

“Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi,” tegas Andi Arief, Kamis (17/11).

Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengingatkan Nasdem untuk tetap solid dan konsisten dalam mengusung perubahan 2024, bukan malah mengobral koalisi dengan pihak lain.

“Bulatkan saja tekad, bahwa Nasdem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan. Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, Nasdem menawarkan sana-sini,”

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini