TajukNasional Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi IX DPR RI dan Serikat Pekerja Sritex Group, politisi senior NasDem, Irma Suryani, menyuarakan keprihatinannya terkait kelangsungan operasional perusahaan tekstil Sritex dan perlindungan bagi para pekerja, khususnya yang berusia di atas 45 tahun.
Irma mengungkapkan bahwa menurut informasi dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan, akan ada investor baru yang berkomitmen melanjutkan operasi Sritex. Ia menambahkan bahwa dalam dua minggu ke depan, perusahaan akan tetap beroperasi dan beberapa aset akan disewakan sebagai modal untuk memulai kembali produksi. “Akan ada investor baru yang akan meneruskan Sritex,” ujar Irma di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Irma juga mendesak pemerintah agar tidak terlalu mudah mengabulkan permohonan kepailitan perusahaan. Ia mengingatkan bahwa banyak perusahaan yang menutup operasional di Indonesia tetapi justru membuka cabang di negara lain seperti Vietnam. “Pemerintah harus menekan perusahaan agar tidak terburu-buru mengajukan kepailitan, terutama jika mereka membuka cabang di luar negeri dengan produk yang sama,” tegas politisi NasDem tersebut.
Lebih lanjut, Irma menegaskan bahwa perusahaan yang menutup operasi di Indonesia namun tetap beroperasi di luar negeri seharusnya tidak diperbolehkan kembali beroperasi di Indonesia tanpa evaluasi ketat. “Kita juga harus menuntut nasionalisme perusahaan, jangan hanya menuntut nasionalisme pekerja dan rakyat Indonesia,” imbuh Legislator Dapil Sumatera Selatan II ini.
Terkait pekerja senior, Irma menyoroti kesulitan yang akan dihadapi pekerja berusia di atas 45 tahun dalam mendapatkan pekerjaan dengan posisi serupa di perusahaan baru. Ia mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan perhatian khusus dan solusi bagi pekerja yang berusia lanjut agar mereka tetap mendapatkan perlindungan dan kesempatan kerja yang layak.
“Dengan adanya investor baru, banyak karyawan Sritex berusia di atas 45-50 tahun yang menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan pekerjaan serupa. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” pungkas Irma.
