TajukNasional Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa kebijakan transmigrasi saat ini telah mengalami perubahan signifikan dibandingkan era Orde Baru (Orba). Pendekatan baru lebih menitikberatkan pada kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi ketimbang sekadar distribusi penduduk.
“Pada masa Orde Baru, distribusi penduduk lebih mengutamakan kuantitas, yang akhirnya menimbulkan berbagai konflik sosial. Sekarang, kami bertransformasi dengan menciptakan kawasan ekonomi transmigrasi yang terintegrasi,” ujar Mentrans Iftitah dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu.
Menurut Iftitah, pemerintah akan memetakan daerah potensial yang bisa mendukung program nasional, termasuk swasembada pangan. Salah satu contohnya adalah transmigrasi ke wilayah dengan potensi pertanian tinggi untuk mengurangi ketergantungan impor.
“Misalnya, bawang putih kita masih defisit. Oleh karena itu, lokasi transmigrasi yang cocok untuk budidaya bawang putih akan dimanfaatkan sebagai pusat produksi,” tambahnya.
Dalam menghadapi keterbatasan anggaran 2025, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) membuka peluang bagi investor, baik dalam negeri maupun asing, untuk berpartisipasi dalam program transmigrasi. Skema pembiayaan akan menggunakan pendekatan bottom-up, berbeda dengan sistem top-down yang diterapkan sebelumnya.
“Kami ingin agar transmigrasi ini bukan hanya menjadi beban negara, tetapi justru menjadi penggerak ekonomi yang mandiri. Dengan keterlibatan investor, pertumbuhan ekonomi nasional dapat meningkat secara signifikan,” kata Iftitah.
Fokus utama Kementerian Transmigrasi saat ini adalah revitalisasi kawasan transmigrasi yang sudah ada. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), terdapat sekitar 45 kawasan transmigrasi yang akan ditingkatkan sarana dan prasarananya.
“Revitalisasi ini mencakup perbaikan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan, sehingga orientasi transmigrasi lebih ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat daripada sekadar perpindahan penduduk,” jelas Iftitah.
Dengan strategi baru ini, diharapkan transmigrasi dapat menjadi instrumen pembangunan yang lebih berkelanjutan dan berkontribusi nyata bagi perekonomian nasional.