Kamis, 21 November, 2024

Menteri Transmigrasi dan Menteri Investasi Bahas Strategi Pengembangan Kawasan Transmigrasi untuk Tarik Investor

TajukNasional Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menerima kunjungan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi di Jakarta Pusat. Pertemuan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar-kementerian dalam mengoptimalkan potensi kawasan transmigrasi melalui investasi strategis.

Rosan menekankan pentingnya sinergi antar lembaga pemerintah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara luas. Ia mengungkapkan bahwa kawasan transmigrasi memiliki peluang besar untuk pengembangan ekonomi jika dikelola dengan pendekatan investasi yang tepat.

“Kami melihat ada banyak peluang sinergi, terutama karena Kementerian Transmigrasi memiliki lahan yang luas dan tenaga kerja yang potensial. Ini bisa menjadi daya tarik bagi investor untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat di sekitarnya,” ujar Rosan, Senin, 18 November 2024.

Kementerian Investasi, menurut Rosan, berencana memfasilitasi investor dalam mengelola potensi lahan transmigrasi. “Yang terpenting, kami ingin memastikan investasi ini tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga membawa dampak langsung pada kualitas hidup para transmigran,” tambahnya.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman menjelaskan bahwa pihaknya mengelola 153 kawasan transmigrasi dengan total sekitar 3,1 juta hektare lahan yang berstatus hak pengelolaan. Menurutnya, kawasan-kawasan ini menyimpan potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi baru. Namun, tantangan utama adalah keterbatasan anggaran pemerintah untuk memaksimalkan potensi tersebut.

“Kami mungkin memiliki anggaran terbatas, tetapi kementerian ini kaya akan aset berupa lahan dan tenaga kerja. Kami berharap dapat menjalin kemitraan dengan pihak yang memiliki modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” kata Iftitah.

Iftitah juga menekankan bahwa kolaborasi ini bukan hanya soal menarik investasi, tetapi juga memberdayakan transmigran sebagai bagian dari penggerak ekonomi lokal. Ia berharap pengelolaan kawasan transmigrasi ke depan tidak hanya berorientasi pada hasil ekonomi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakat yang terlibat.

Pertemuan ini membuka peluang besar untuk mendorong kawasan transmigrasi menjadi bagian integral dalam pengembangan ekonomi nasional. Dengan sinergi yang terbangun antara kedua kementerian, diharapkan kawasan-kawasan transmigrasi dapat bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan baru yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat Indonesia.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini