Selasa, 4 Februari, 2025

Menteri Transmigrasi Siapkan 100.000 Transmigran untuk Program Cetak Sawah Modern

TajukNasional Pemerintah berencana melibatkan 100.000 transmigran dalam program cetak sawah yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendukung swasembada pangan.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, dalam penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dengan Kementan di Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (9/1).

“Kalau sesuai yang kita rencanakan, dalam lima tahun, insyaallah, kita akan melibatkan 100 ribu kepala keluarga transmigran untuk mendukung cetak sawah,” ujar Iftitah.

Namun, Iftitah menegaskan bahwa angka tersebut masih merupakan perkiraan awal. Kementerian Transmigrasi dan Kementan akan melakukan penghitungan lebih rinci terkait kebutuhan tenaga kerja transmigran yang akan dilibatkan.

Ia optimistis program ini akan mendapatkan sambutan positif dari calon transmigran, terutama dengan dukungan fasilitas hunian yang disiapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Perumahan. “Transmigran memiliki hak untuk mendapatkan hunian. Nantinya, fasilitas ini akan kami kolaborasikan dengan Kementerian Perumahan,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa program cetak sawah ini akan dilakukan secara holistik dan melibatkan kolaborasi lintas kementerian. Kementan akan berfokus pada penyediaan lahan kluster pertanian modern, alat dan mesin pertanian (alsintan), benih, pupuk, hingga pendampingan teknis dan peningkatan keterampilan bagi para transmigran.

“Menteri Perumahan membangun hunian, kami di Kementan mencetak sawah dan menyiapkan alsintan agar petani dan transmigran dapat hidup lebih sejahtera,” kata Amran.

Program ini juga melibatkan pengelolaan lahan secara berkelompok, seperti Brigade Pangan, di mana satu kelompok yang terdiri dari 15 transmigran akan mengelola lahan seluas 200 hektare. Alat dan mesin pertanian akan disediakan sesuai dengan jumlah kelompok yang terlibat.

Amran menambahkan bahwa pengembangan kawasan transmigrasi dengan pendekatan kluster modern akan membantu meningkatkan kesejahteraan transmigran. “Dengan hilirisasi produk-produk pertanian, nilai tambahnya bisa meningkat hingga 100%-200%,” jelasnya.

Program ini diharapkan dapat mempercepat transformasi kawasan transmigrasi menjadi pusat pertanian modern sekaligus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani dan transmigran.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini