TajukNasional Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait meminta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono untuk meninjau ulang para pengusaha yang lambat dalam melaksanakan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menilai langkah ini diperlukan agar proyek pembangunan dapat berjalan sesuai target.
“Karena yang groundbreaking banyak, tetapi yang benar-benar membangun hanya sedikit. Tadi saya diskusikan dengan Pak Basuki, dan beliau setuju bahwa perlu dilakukan review terhadap pengusaha yang sudah groundbreaking tetapi tidak cepat membangun,” ujar Menteri PKPÂ di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 22 Januari 2025.
Maruarar menekankan bahwa review ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan proyek yang telah dimulai. Langkah ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pembangunan IKN berlangsung secara efisien dan tepat waktu.
“Tidak perlu menunggu waktu terlalu lama, misalnya 1,5 tahun. Kita bisa langsung tanyakan satu per satu kepada pengusaha tersebut apakah mereka benar-benar ingin melanjutkan atau tidak. Langkah ini penting agar swasta yang serius mendapatkan prioritas untuk menjalankan investasi di IKN,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pengusaha yang tidak menunjukkan keseriusan harus diberikan batas waktu untuk memberikan kepastian. Jika tidak ada kemajuan, pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pihak lain yang lebih berkomitmen.
“Harus ada deadline yang jelas. Jika tidak ada progres, kesempatan itu diberikan kepada pihak lain. Jangan sampai pembangunan tertunda terlalu lama, sementara arahan Presiden jelas meminta kita untuk bergerak cepat,” tegas Maruarar.
Menurutnya, langkah ini penting agar investasi swasta di IKN dapat menjadi penggerak utama pembangunan dan menciptakan efek berkelanjutan bagi perekonomian.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap pembangunan IKN dapat berjalan lebih efektif dan terarah, sekaligus memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung proyek strategis nasional ini.